Makanan & Minuman yang Saya Hindari Selama Ramadan
![]() |
Ilustrasi by gemini. prompt abahraka.com |
Ramadan Bulan Konsumtif
Salah satu ciri puasa di Indonesia adalah identik dengan
makanan atau minuman pembuka. Kita biasanya menyebutnya dengan takjil. Akan
tetapi takjil pada akhirnya akan diikuti juga oleh jenis makanan dan atau
minuman yang lainnya juga, benar enggak?
Ayo, siapa di antara teman-teman pembaca yang sering berburu
makanan takjil? Atau bahasa jadulnya, tergopoh-gopoh untuk membuat menu-menu
makanan untuk berbuka. Biasanya saat berpuasa ada saja menu yang hadir namun
jarang sekali tersajikan dalam hari-hari biasa.
Misalnya, tiba-tiba bikin rendang, tiba-tiba bikin opor
ayam. Makanya harga menjelang puasa dan menjelang lebaran itu harga daging mahal,
karena permintaannya yang membludak, benar gak sih? Itu seingat saya dari
prinsip ekonomi loh. Semakin banyak permintaan barang, akan tetapi produksi
tetap atau berkurang, maka harga akan naik.
Konsumsi Ramadhan Tahun 2025
Nah, puasa tahun ini ada yang berubah dari kebiasaan
konsumsi sehari-hari. Entah ini saya rasakan karena seiring bertambahnya umur
atau karena situasi ekonomi yang semakin kin kin pokoknya mah kin semakin aja.
Tapi rupanya, anak-anak juga berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang tiap
hari kalau menjelang magrib selalu ingin berburu takjil.
Ramadan taun ini mereka agak woles alias selow, sesekali aja
jajan takjil, itupun sangat jarang. Begitu juga anak yang baru mau menjejak SD,
tidak terlalu tiap hari ingin ngabuburit (jajan takjil) apalagi yang udah masuk
SMP, sepertinya gak terlalu bernafsu, paling sekali-kali ngajak ibunya pengen
jajan, itupun selepas tarawih.
Ibunya juga sejak awal ramadan tahun ini memang menyediakan
jajanan bikinan sendiri dan menekankan, berulang kali, uang jajannya lebih baik
disimpen, kan di rumah sudah tersedia makanan takjil. Tahun kemarin kurang
sukses, tahun sekarang mungkin efek pengulangan, jadi anak-anak mengikuti,
walaupun bukan menjadi faktor tunggal ya….
Makanan Minuman yang Saya Hindari
Ngomongin takjil dan makanan saat berpuasa, saya sendiri dan
keluarga, ada beberapa makanan dan minuman yang tidak pernah atau sangat jarang
sekali untuk saya konsumsi. Hal ini terkait dengan efek kesehatan terhadap kondisi
tubuh saat berpuasa.
Pertama, Kopi. Saat hari biasa minum kopi seperti sudah menu
wajib, walaupun berada di rumah, tetap harus kerja di depan laptop. Otomatis
kopi jadi minuman harian wajib yang saya konsumsi.
Memasuki bulan puasa, secara otomatis kebiasaan saya minum
kopi berhenti. Ada alasan
kenapa saya berhenti minum kopi. Hal ini berkaca pada tahun lalu bahwa saat
saya minum kopi khususnya malam, seringkali saya kesulitan tidur lebih awal.
Sehingga saat bangun sahur, jam tidur jadi berkurang. Sehingga jadi agak berat
saat bangun sahur.
Tidur lebih
awal misalnya jam 21.00-22.00 itu membuat bangun tidur jadi lebih enteng dan
segar, tidak terasa lemas. Bangun tidur sahur antara jam 3 atau jam 4.
Pada tahun
lalu, saat saya minum kopi, bukan hanya berpengaruh terhadap jam tidur, juga
pada saat berpuasa siang hari, perut saya terasa sangat panas seperti terjadi
gesekan dalam lambung. Dan efeknya menjelang siang ke sore hari tubuh terasa
lemas.
Tidak minum
kopi saat puasa, bagi saya menjaga tubuh saya lebih bugar. Walaupun karena
terbiasa minum kopi, awal-awal puasa terasa lemas, tapi setelah berjalan 5-6
hari tubuh kembali normal.
Kedua, Teh manis. Sejak setahun lalu, tidak lagi minum teh
manis khususnya teh manis hangat. Beberapa informasi, minum teh manis menyebabkan
terjadinya beser alias keseringan buang air kecil.
Terasa sekali, dua tahun lalu, setiap hari saat sahur atau
pun berbuka selalu menyediakan dan hampir selalu minum teh manis, saat selesai
sahur bisa 3-4 kali ke kamar mandi untuk BAK. Hari ini relatif normal, kalo
hanya sekali namanya wajar.
Ketiga, Makanan pedas. Kalau perempuan sepertinya sudah jadi
menu wajib makanan pedas. Bagi
Saya juga, makanan tanpa pedas itu hambar, apalagi tidak ada sambal. Puasa
tahun ini relatif tidak terlalu bernafsu dengan yang pedas-pedas. Karena sama
halnya seperti teh manis, makanan pedas juga membuat saya sering bolak-balik ke
kamar mandi, jika teh manis jadi BAK, makanan pedas jadi BAB, bisa sampai 3-4
kali juga, karena perut sering mules. Tahun ini, walaupun tidak bisa
menghilangkan kebiasaan, tapi relatif bisa berkurang jauh.
Keempat, Minuman dingin. Saat tenggorokan kita kering dan
haus, nafsu selalu mendorong untuk menemukan minuman yang dingin, es dan
minuman sejenisnya. Patut bersyukur puasa tahun ini sangat tidak bernafsu
minum-minuman es. Sesekali memang isteri juga menyediakan es buah, tapi tidak
sering, terhitung baru sekali atau dua kali menyediakan es buah.
Hal ini dipicu, bulan-bulan sebelumnya, saat tubuh ini
terkena minuman dingin langsung bersin-bersin. Sehingga rada sedikit trauma
dengan minuman dingin. Dan ketika berpuasa, otomatis tidak bernafsu untuk
minum-minuman dingin apalagi dengan es melimpah, sepertinya jadi anti. Walaupun
sesekali bikin es tetap masuk ke lemari pendingin, tapi tidak menggunakan es
batu.
Kelima, gorengan. Gorengan ini memang masih makan, tapi
tidak terlalu sering. Sesekali saja. Inipun karena memang sejak beberapa tahun
2-3 tahun, tidak lagi menjadikan makan gorengan kebiasaan sehari-hari. Apalagi
setelah cek kesehatan, ternyata sakit sekitar lambung itu bukan disebabkan oleh
lambung tapi karena empedunya berlemak atau kelebihan lemak.
Kelebihan lemak selain mengharuskan olahraga atau diet juga
tidak disarankan banyak makan berminyak.
Tapi gorengan adalah jenis makanan yang menggoda, apalagi
disantap saat panas-panas. Jadi agak susah menyetopnya ya. Jika dulu makan
gorengan bisa 2-3 hari sekali, mungkin sekarang 2-3 bulan sekali. Selama
berpuasa, baru sekali saya beli gorengan. Itupun tidak habis, dan harus dibesokkan
untuk habis (sahur).
Suplemen Makanan Pengganti
Lalu gantinya apa makanan atau minuman untuk menjaga
kebugaran tubuh?
Susu etawa dan madu. Susu dan
madu memang sudah sejak lama saya konsumsi secara rutin, jika pun ada jeda
karena habis dan tunggu gajian dulu baru beli lagi hehe...kecuali ada invoice
cair biasanya saya langsung investasikan untuk susu etawa dan madu. Madu
sendiri baru pada bulan puasa ini, untuk menggantikan gula dari teh manis atau
kurma yang puasa ini tidak nyetok.
Semoga bermanfaat.
aku termasuk yang masih cukup sering konsumsi teh disaat puasa, kadang di waktu sahur atau berbuka
BalasHapusterus beli takjil juga ga tiap hari, tapi seringnya pasti ada es yang aku beli, pokok yang manis-manis
memang terlalu sering konsumsi manis juga kurang bagus
Kopi paling saya hindari juga. Namun teh masih oke, karena ga begitu terasa efeknya. Yang penting cukup 1 gelas saja.
BalasHapusWahh trnyata minum dingin ngga begitu direkomendasikan ya. Tp rasanya susah utk ngga minum dingin meskipun hanya air putih :(
BalasHapusKalau utk gorengan dan makanan pedas, big no bgt sih.
Teh manis dan minuman dingin saya juga menghindari, makanan manis sebisa mungkin diminimalisir dalam mengkonsumsinya karena takut diabetes juga kan. Kalau minuman dingin khawatir jadi pilek batuk deh. Tapi kalau kopi masih susah saya menghindarinya, saya ini penyuka kopi garis keras hehehe..gak ada kopi rasanya ada yang hilang. Gorengan masih suka tapi jangan banyak-banyak paling 2 buah saja, makanan pedas level terendah saja gak boleh terlalu pedas kasian lambungnya nanti udah perut kosong seharian eh dikasih pedas nanti kaget yang ada malah maagh nanti.
BalasHapusSaya dan keluarga berencana menghindari gorengan, tapi hanya bertahan di sepuluh hari pertama aja Bah. Hehehe ...
BalasHapusBeneran pesona gorengan bagi urang Sunda mah susah move on nya ya...
Pake alasan ini man gorengan buat sendiri jadinya minyaknya bersih. Halah...
Saya juga sudah berpantang buka dengan yang manis-manis seperti teh, sirup, atau es dengan pemanis. Selain mengurangi resiko BAK, juga bisa mengurangi resiko diabeter tipe II. Jadi puasa yang benar-benar sehat.. :D
BalasHapus"Wah, relate banget! Kadang susah nahan godaan makanan favorit, tapi kesehatan tetap nomor satu. Makasih udah sharing insight-nya!
BalasHapusKalau saya nggak ada sih yang dihindari selama Ramadan. Padahal harusnya menghindari es buah pas berbuka tapi di rumah selalu nyari es buah buat berbuka jadi ya bikin deh tiap hari
BalasHapusTahun ini juga aku jarang banget makan makanan pedes dan gorengan.
BalasHapusSesekali bikin gorengan sendiri, gak beli. Alasannya, karena mager kluar rumah.
Hehhee.. ga puasa aja, aku jaraaang banget keluar rumah kalau gak ada agenda, apalagi puasa. Tapi efeknya jadi kerasa deh di pengeluaran.
Semoga sehat selalu dan lanjut syawwal dengan lancaarr..
Aamiin~
Bulan puasa ini, selain nahan lapar haus dari subuh-maghrib, juga nahan godaan makanan di atas meja saat berbuka wkwk. Jaga porsi dan jenis makanan itu sama susahnya. Tapi, buat yang bisa nahan, keren banget!
BalasHapusPola hidup sehat memang harus terus dilakuin kapanpun itu
Alhamdulillah aku pribadi dibulan Ramadhan kemarin berhasil nggak makan gorengan seover biasanya. Kl puasa2 lalu itu tiap hari tanpa gorengan, nah puasa ini Alhamdulillah bisa naha godaan gorengan hehehe
BalasHapusNah apalagi kalau tambah minuman susu etawa yaa, hmm tenaga jadinya terasa lebih terh=jaga dan tetap fit ya kak