Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Disambil Sama Bapak-bapak

Ilustrasi bapak-bapak mencuci piring dan selesai jemur pakaian. #bapakrumahtangga

[https://abahraka.com] Menjadi bapak rumah tangga tidak harus mengerjakan semua pekerjaa rumah tangga. Karena pada dasarnya, bapak di Indonesia mayoritas bapak yang bekerja. Begitu juga dengan saya, saya mendapatkan gaji karena bekerja. Terlepas disebut profesional atau tidak, saya mendapatkan jam kerja secara rutin dari jam 07.30 s.d 16.30 dari dari hari Senin sampai dengan Jumat.

Karena memiliki jam kerja, otomatis kehadiran saya di rumah sangat jarang untuk siang hari. Namun tetap hadir penuh saat malam hari. Kecuali setahun belakangan, karena izin mau mengurus pendidikan yang belum selesai. Walaupun kebanyakan di rumah, tetap saya harus komit dengan isi izinnya. Sehingga saya tetap lebih banyak bekerja, khususnya depan laptop dan buku-buku.

Namun di luar jam kerja tersebut, otomatis status saya berubah lagi kan, dari pekerja kuli, menjadi Bapak Rumah Tangga. Saya berhubungan dengan anak-anak, isteri, saya berhubungan dengan ruangan-ruangan di sekitar rumah. Mulai dari ruang kerja, teras rumah, Tengah rumah, kamar mandi, tempat jemuran, ruang cuci baju, dapur, kamar tidur.

Selain selepas kerja, sebelum berangkat kerja juga selalu berhubungan dengan ruang-ruang tersebut. Ruang-ruang tersebut jugalah yang menjadi tempat kerja bapak rumah tangga. Ingat pekerjaan bapak rumah tangga ya, bukan sebagai pekerja kuli di tempat kerja 8-9 jam.

Lalu pekerjaan mana saja di rumah yang bisa disambil sama bapak rumah tangga?

Berikut pekerjaan bapak rumah tangga:

Pekerjaan Bapak Rumah Tangga Sebelum Berangkat Kerja

Pertama, Membangunkan anak. Seorang bapak punya tanggung jawab untuk membersamai anak-anaknya. Salah satunya membangunkan dan mendampingi anak untuk beribadah. Sesekali membangunkan anak saya lakukan, karena anak juga pada jam tertentu ternyata sudah bangun sebelum saya bangunkan. Memang ibunya yang sering bahkan selalu membangunkan anak.

Membangunkan anak tampak sepele, bisa dilakukan oleh siapa saja. Namun secara psikologis, peran bapak dalam mendidik anak salah satunya dari membangunkan tidur. Kini situasi bulan puasa, bapak harus hadir memastikan anaknya bangun. Karena peran bapak sangat besar dalam kehadiran anak, hal ini berpengaruh terhadap memori anak terhadap bapaknya, khususnya dalam membangun tumbuhnya kepercayaan diri.

Kedua, Sholat berjamaah. Ini lebih ke soal keharusan, bagaimana peran bapak bisa mendampingi anak-anaknya untuk sholat berjamaah. Saya sendiri, kalau subuh agak jarang untuk sholat berjamaah dengan anak, karena kalau nunggu bangun anak, bisa telat. Atau kadang-kadang saya juga telat bangun. Apalagi saat jadwal ronda. Sholat berjamaah dilakukan paling saat pulang kerja, sholat magrib dan isya.

Ketiga, cupir. Saat selesai mandi dan sholat, ruang pertama yang tersinggahi adalah dapur, karena dekat dengan kamar mandi. Jika terlihat piring masih menumpuk, bisa saya lakukan membersihkan piring dan peralatan dapur lainnya.

Keempat, sarapan. Jika belum tersedia sarapan, bapak rumah tangga masih berdaya untuk membuat sarapan sendiri atau sekalian untuk anggota keluarga yang lain.

Kelima. Siram pekarangan. Jujurly, saya gak punya pekarangan, ada juga dijadikan garasi, tapi masih ada terselip beberapa tanaman yang menempel pada dinding dan dekat pintu. Sebelum berangkat kerja bisa siram-siram dulu tanaman agar tetap terbasahi dan tanaman masih tetap bisa tersenyum karena menemukan sumber kehidupan.

Siram tanaman yang ada di pekarangan tidak rutin, tapi siram tanaman yang ada di atap rumah wajib dan rutin. Karena kalau tidak mendapatkan siraman, tanaman jadi layu, apalagi sayuran, sayang banget ya. Kadang kalau ada kesibukan sering terlewat nih.

Keenam, buang sampah. Jika terdapat sampah di area dapur atau yang sudah terkumpul dalam satu kantong, bapak rumah tangga bisa membuang sampah ke tempat yang memang sudah tersedia.

Kami sendiri, sepakat untuk memisahkan sampah organik dan nonorganik. Sampah organik saya buang ke sekitar tanaman atau disimpan terlebih dahulu dalam wadah bekas. Untuk organic langsung dibuang ke tong sampah. Itu biasa saya lakukan secara rutin.

Ketujuh, karena sekarang lebih banyak di rumah, salah satu yang rutin dilakukan adalah jemur dan angkat jemuran. Untuk mencuci sepertinya tidak dipercaya sama isteri, karena tanggung katanya, baru sedikit udah dicuci, bikin ditergen cepat habis hehehe. Ya sudah, jadi bagian jemur sama angkat jemuran saja.

Pekerjaan Rumah Tangga Setelah Pulang Kerja

Pulang ke rumah bukan berarti pekerjaan rumah tangga sudah selesai. Ternyata masih ada pekerjaan rumah yang menunggu di rumah. Salah satunya adalah membersamai ibadah anak-anak.

Pertama, membersamai ibadah anak-anak. Walaupun seringnya menyuruh untuk beribadah, saya juga sesekali dan relatif sering untuk mengajak berjamaah. Anak-anak antuasias. Khususnya sholat magrib. Kadang mengajak ke masjid. Pada bulan puasa ini, saya mengajak dan bukan menyuruh, untuk sholat tarawih dan shubuh berjamaah di masjid.

Kedua, menemani anak tidur. Ini juga yang sering dilakukan. Kadang anak ingin ditemani tidur sama bapaknya, baik yang laki-laki ataupun Perempuan. Jika sudah begini, walaupun ada pekerjaan, harus ditunda. Pekerjaan masih bisa ada waktu setelah lewat jam 21.00, tapi kalau tidur anak-anak tidak mengikuti siklus, sering susah terbiasakan akhirnya. Anak-anak wajib tidur saat jam akan mendekati jam 21.00.

Ketiga, waktu kecil sering juga memandikan anak. Setelah beranjak remaja dan khususnya bisa mandi sendiri, udah gak pernah, khususnya yang laki-laki. Tapi yang Perempuan sesekali, karena ada saatnya rewel ternyata sama bapaknya mau. Ya usia 3 tahunan. Sesekali dan sering juga memakaikan bajunya. Kecuali kalau udah umur 5 tahun, saya gak berani, katanya pamali.

Pekerjaan Rumah Tangga Saat libur

Lalu bagaimana saat libur, adakah pekerjaan rumah tangga yang bisa bapak-bapak kerjakan? Masih ada dong….

Pertama, tentu saja jika kebetulan dompet terisi, jalan-jalan menjadi tujuan, karena anak juga butuh hiburan. Jalan-jalan famtrip biasanya yang agak jauh membutuhkan waktu berjam-jam di perjalanan, atau hanya membersamai di tempat permainan anak.

Kedua, Sesekali saya juga lakukan pekerjaan rumah tangga seperti nyapu dan pel, hanya saja sangat jarang. Paling sering beres-beres tempat kerja sendiri, sapu, sekaligus pel, itupun kalau kelihatan sudah berdebu dan kaya warna berminyak gitu ya.

Ketiga, Sesekali masak, itupun jika tidak ada isteri di rumah hehehe….masak sendiri makan sendiri sekalian buat anak dong, yang ikut serta isteri. Walaupun seringnya isteri yang menyediakan makanan siap makan.

Keempat, ngurusin tanaman. Khususnya tanaman sayur dan buah yang ada di atap. Memang harus rutin diurus, selain menyiram, juga menyiangi agar tidak terlalu banyak rumput. Kadang mengolah tanah untuk tanaman baru. Pekerjaan ini jika diseriusi memakan waktu, tenaga, dan dompet juga. Makanya gak serius-serius amat sih hehehe.

Kelimat, Kosrek WC. Saya enggak bisa membiarkan kamar mandi itu kotor. Apalagi keadaan kamar mandirnya sederhana. Setidaknya lantainya tidak boleh licin. Kalau kotor sedikit mungkin masih wajar, tapi kalau licin jadi serasa di WC umum. Makanya setiap ke kamar mandi, biarpun saya kaya terburu-buru mau berangkat kemana, pas kelihatan kotor dan terutama terasa licin saya langsung ambil peralatan tempur, saya kosrek saat itu juga. 

Keenam, selain ngurus tanaman, juga panen. Panen sudah pasti saya yang melakukan. Mulai dari panen sayuran, buah dan lainnya.

Ada beberapa tanaman yang secara rutin saya panen; buah naga, nanas, cabai rawit, terong ungu bulat, papaya, dan lainnya. Jika sedang menanam sayuran sekali panen, mulai dari nanam sampai panen saya lakukan.

Kenapa nomer enam ini masuk pekerjaan rumah tangga? Karena hasilnya untuk kepentingan rumah tangga, bukan untuk kepentingan sendiri.

Nah, itulah beberapa pekerjaan rumah tangga yang biasa, sering, dan kadang saya lakukan. 

Tapi ada satu pekerjaan rumah tangga yang sama sekali tidak pernah saya lakukan, yaitu setrika. Kenapa? Karena membutuhkan waktu, seperti pekerjaan kantor, waktu lama, gak bisa sejam dua jam, jadinya gak pernah saya sambil. Karena otomatis itu bukan pekerjaan sambilan. ***[]

7 komentar untuk "Pekerjaan Rumah Tangga yang Bisa Disambil Sama Bapak-bapak"

  1. Insightful banget! Kadang bapak-bapak suka bingung mau bantu apa di rumah, padahal banyak banget pekerjaan yang bisa dikerjakan sambil tetap quality time sama keluarga. Makasih udah share, ini bisa jadi panduan praktis buat para suami!

    BalasHapus
  2. Saya yang sejak kecil terbiasa melihat ayah membantu ibu jadi ingat almarhum ayah saya saat membaca artikel ini. Ayah saya biasa memasak, membereskan rumah, mencuci baju dan piring ke kolam tetangga di depan rumah. Ayah dan ibu anaknya banyaaak ada sebelas jadi ayah bantu ibu di kerjaan rumah, sementara ibu fokus ngasuh. Dan mereka tidak nganggur, keduanya adalah guru PNS. Duuh jadi kangen ayah saya...

    BalasHapus
  3. Banyak bapak-bapak yang menganut patriaki ketat yang gamau bantu pekerjaan di rumah tangga, alasannya itu ga laki-laki banget dan capek kerja kantor. Padahal kalau baca tulisan ini, banyka lho pekerjaan yag bisa dilakuin abis pulang kantor.

    BalasHapus
  4. Harus dimulai dibiasakan dari keluarga. Kayak suami saya, kakak beradik laki-laki semua. Dibiasakan membantu mengurus rumah tangga sama orangtuanya. Karena gak pakai asisten rumah tangga. Setelah menikah, jadi terbiasa membantu istri.

    BalasHapus
  5. Wah postingan ini harus disampaikan ke grup grup bapak bapak yang ngeluh terus nih sama istrinya kalau rumah berantakan segala macam, harusnya memang rumah tangga itu ya kerjasama suami istri, masa cuma istri doang yang ngurusin rumah

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah. Lingkungan baik akan menjadikan sekitar menjadi bagian dari kebaikan.
    Ayah saya tidak gengsi melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan ibu saya

    Pas punya suami Alhamdulillah ia mengerjakan seluruh pekerjaan rumah termasuk mencuci. Bahkan urusan membersihkan nazis, ia yang paling tahu hukumnya dibandingkan saya

    Kini punya teman yang juga satu frekuensi, senang banget. Semoga jadi ladang pahala yg terus melimpah ya...

    Anak Abah kelak, insyaallah jadi orang paling bahagia juga

    BalasHapus
  7. Saya tuh kalau masak hasilnya seringnya gak enak, rasanya gak ngalor gak ngidul, hambar wkwk

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...