Kebutuhan Air bagi Pekerja yang Banyak Duduk

Kebutuhan Air untuk Semua Aktivitas

Bekerja dengan mengandalkan kekuatan kinestetik, seperti sepak bola, badminton, ataupun atletik sudah pasti membutuhkan asupan air yang berlimpah. Hal ini karena cukup banyak cairan yang keluar melalui keringat. Akan sangat berbahaya jika tubuh kekurangan cairan.

Secara logika, saat tubuh kita banyak mengeluarkan cairan, maka tubuh membutuhkan cairan lebih untuk mengganti cairan yang keluar. Sedangkan berdasarkan kesehatan, tubuh kita akan mengalami dehidrasi. Saat mengalami dehidrasi, maka olah raga menjadi tidak efektif karena tubuh tidak dapat membakar sel lemak.

Menurut Dokter Fadli dari Halodoc (2020), saat tubuh mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan, beban jantung menjadi semakin tinggi. Karena darah menjadi lebih kental karena menghemat air yang tersisa dalam tubuh. Sehingga kekurangan cairan bisa juga menyebabkan sesak nafas bahkan tekanan darah tinggi.

Beberapa Pengalaman Saat Tubuh Kekurangan Asupan Cairan

Cairan tidak hanya dibutuhkan oleh mereka yang beraktivitas fisik dengan mobilitas tinggi seperti olahragawan. Bagi pekerja yang lebih banyak duduk seperti saya juga eksistensi air dalam tubuh sangat penting. Salah satu yang sering saya rasakan saat kekurangan cairan adalah sakit pinggang dan pegal pada kandung kemih. Apalagi saat kandung kemih mau mengeluarkan air seni, pegalnya semakin terasa.

Apa yang saya alami, dialami juga oleh teman saya saat musim pandemi. Terbiasa melakukan mobilitas yang cukup tinggi, mengajar dan mengisi seminar di kabupaten kota Jawa Barat, tiba-tiba saat pandemi harus mengisi banyak seminar dengan duduk di depan aplikasi zoom. Tiba-tiba menghilang dari peredaran di grup media sosial.

Seminggu menghilang, ternyata sang teman dirawat di rumah sakit. Selama mengisi seminar daring melalui zoom, rupanya sang teman tidak pernah menyediakan secara khusus air putih di mejanya. Ia pun divonis mengalami sakit pada ginjalnya hingga harus bedres beberapa minggu.

Saat saya bekerja pada suatu kantor, 2014-2019, saya sering melihat gelas besar dan tinggi di meja atasan atau tepatnya direktur. Saat itu saya  bergumam,”waduh, gak salah tuh, gelasnya gede banget.”

Namun, setelah cukup lama bekerja dan kenal, sering berinteraksi, ternyata sang direktur, pada saat gila-gilanya kerja, sering begadang dan sering minum minuman berenergi. Dampaknya, pada saat itu, ia harus mengalami pengerasan usus, dan ususnya harus dipotong. Ia pun disarankan untuk lebih banyak mengkonsumi air putih daripada air kemasan berwarna atau air berenergi.

Maka sejak saat itu, ia mengutamakan minum air putih. Oleh karena itu, wajar jika di meja kerjanya ia menyediakan gelas besar berisi air putih. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan air selama duduk bekerja. Dan selama saya bekerja, belum pernah mendengar jika sang direktur tersebut sakit.

 Hal tersebut menginspirasi saya juga, selain karena mengalami sendiri. Awalnya saya pun menyediakan gelas besar, namun saat habis, kadang malas untuk mengambilnya lagi ke bawah, sedangkan ruang kerja saya di lantai dua.

Saat malas terjadi, seringkali saya duduk dalam waktu yang cukup lama, apa yang terjadi? Secara berulang-ulang, walaupun saya sudah tahu, pinggang saya sakit, dan kandung kemih saya pegal.

Bahaya Kekurangan Air bagi Pekerja yang Banyak Duduk

Berangkat dari apa yang saya alami dan beberapa pengalaman teman, akhirnya saya putuskan untuk menyediakan air gallon di ruang kerja, agar tidak malas mengambil air dan atau bolak balik ke bawah untuk mengambil air. Hal ini cukup efektif karena saat membutuhkan asupan air, saya tinggal ambil air dekat meja kerja.

Selain yang saya rasakan, beberapa referensi juga menyebutkan bahwa dampak dari kekurangan air karena terlalu banyak duduk, secara umum adalah dehidrasi. Dehidrasi bisa menyebabkan menurunnya fungsi otak, sehingga kekurangan konsentrasi.

Dehidrasi juga dapat menyebabkan menurunya fungsi kardiovaskular dengan meningkatkan tekanan darah ke jantung karena darah menjadi kental, ini akan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan stroke.

Selain dehidrasi, kekurangan air karena terlalu banyak duduk juga bisa menyebabkan tergangunya fungsi ginjal seperti yang dialami oleh teman saya di atas. Bahkan bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

Pada kadar yang paling rendah, kekurangan air ini bisa menyebabkan terganggunya fungsi pencernaan. Saya seringkali kesulitan BAK dan hanya mengeluarkan sedikit saja air seni. Selain pegal, rasanya juga sakit.

Oleh karena itu, setidaknya, agar memenuhi kebutuhan air dalam tubuh. Seorang pekerja yang banyak duduk membutuhkan 2-3 liter air setiap harinya. Itupun harus dikombinasikan setiap satu jam sekali untuk bergerak. Mungkin berdiri, jalan, atau sesekali melakukan peregangan ringan.

Sebelum semua terlambat, yuk biasakan penuhi kebutuhan air dalam kondisi apapun; baik saat bekerja, berolahraga, setelah makan, ataupun saat bersantai.

Menimbang Air Demineral

Belajar dari beragam kasus, karena kerjanya terlalu banyak duduk dengan keadaan tubuh yang seringkali tidak bisa berkompromi dengan imun tubuh. Saya akhirnya menyediakan air minum khusus di ruang kerja di rumah. Begitu juga di tempat kerja alhamdulillah, setiap ruangan menyediakan air minum gallon.

Pertama kali mendengar bahwa terdapat air selain mineral berasal dari seorang teman, ia mengenalkan jenis air dengan kemasan warna orange. Jenis air Demineral namanya. Sering digunakan untuk air kesehatan dan harganya relatif lebih mahal karena melalui proses tertentu. Belakangan saya tahu proses tersebut disebut reverse osmosis.

Air murni demineral merupakan produk yang telah mengalami proses pemisahan mineral yang terkandung dalam air. Kelebihan mineral yang terkandung dalam air secara ilmiah dapat menyebabkan kerak atau korosi. Metode reverse osmosis adalah salah satu proses menghasilkan air demineral. Selain metode tersebut juga terdapat metode distilasi dan ionisasi.  Melalui penghilangan kandungan mineral dalam air, air demineral mempunyai kemurnian yang tinggi (Akbar, 2020)

Adapun manfaat dari air demineral dapat membantu membersihkan racun pada tubuh serta zat berbahaya, karena air demineral sifanya murni. Cocok untuk bayi atau pasien medis tertentu untuk pembuatan susu formula atau asupan air tanpa mineral tambahan. Mengkonsumsi air demineral juga membantu mencegah penumpukan mineral pada tubuh.

Bertemu Alexa Water, Air Minum Murni Berkualitas

Beruntung, dekat dengan rumah terdapat salah satu pengolahan air murni yang bersumber dari pegunungan Manglayang, Alexa Water Air Minum Murni, yang setiap jam 6 pagi selalu melewati rumah. Posisi rumah sendiri persis berada di bawah kaki bukit manglayang. Sehingga tidak kesulitan untuk memesan air minum Alexa yang setiap minggunya bisa memesan dan diantar langsung ke rumah.

Bahkan, jika kebetulan saya memiliki jadwal kerja pagi, setiap jam 06.00, saya selalu berpapasan dengan mobil box Alexa. Kini, sekeluarga mengkonsumsi Alexa Water air minum murni.

Alexa Water adalah air minum murni dalam kemasan yang diperoleh melalui proses permurnian dengan tiga metode sekaligus yaitu destilasi, deionisasi, dan reverse osmosis. Sehingga Alexa Water merupakan air kemasan dengan tingkat kemurnian yang tinggi.

Saat saya memesan Alexa Water, pengiriman berbeda seperti pengiriman air kemasan pada umumnya. Penempatan kemasan air, baik gallon ataupun botol, disimpan dalam ruang tertutup, yaitu mobil box. Sehingga dapat terhindar dan terlindung sekaligus dari sinar matahari. Penggunaan mobil box juga sekaligus menghindari kotoran asap kendaraan menempel pada kardus atau galon kemasannya, sehingga Galon Alexa water terlindungi. Perlakuan ini membuat kardus dan gallon bersih dari asa kendaraan bermotor atau debu jalanan karena Alexa cinta air murni.

Alexa Water menjamin bahwa proses distribusi langsung dari pabriknya, tidak melalui agen, atau distributor yang ditunjuk. Sehingga ada jaminan, jika air yang diminum merupakan air yang segar, langsung dari pusat pengolahannya ke tangan konsumen. Sehingga tidak ada jeda penyimpanan yang memungkinkan air berubah kandungan.

Selain soal pengemasan dan pengiriman yang aman dan terhindar dari debu dan matahari, Alexa Water memanjakan konsumennya karena tidak harus membeli Gallonnya. Galon Alexa water terlindungi menjadi fasilitas perusahaan yang dapat digunakan oleh konsumen, selama konsumen berlangganan Alexa Water. 

Konsumen juga tidak usah repot-repot mendatangi pabrik pengolahan. Praktis sekali ya. Walaupun langsung diantar ke rumah konsumen. Manajemen tidak membebankan ongkos kirim alias pengirimannya gratis. Dengan harga Rp.17000/galon, enaknya, konsumen tidak perlu repot menunggu lama karena penjadwalan pengiriman dapat dilakukan secara rutin dan otomatis setiap minggunya.***[]

 note: Beberapa sumber yang dijadikan rujukan: halodoc, Akbar, D. R., dalam jurnal Teknik Kimia, dan sumber lain sebagai sumber inspirasi tulisan.

Berbagi :