[www.abahraka.com] Berjarak kurang lebih 3 kilometer dari
rumah, dan berada dalam satu Kawasan desa, wanawisata ini menjadi pilihan
terdekat untuk niis. Niis, bahasa sunda, bisa diterjemahkan bebas ke dalam
bahasa Indonesia menjadi mendinginkan (hati/ pikiran), healing, refreshing,
atau bahasa sejenisnya. Berasal
dari kata tiis artinya dingin. Orang-orang sunda biasanya mengistilahkannya
niis alias ngadem
Tempat untuk niis tersebut adalah wanawisata Batu Kuda
Gunung Manglayang. Terletat di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten
Bandung. Berjarak kurang lebih 5-6 km dari Bundaran Cibiru Kota Bandung. Gunung
Manglayang cukup popular bagi pendaki dan para camper di Bandung. Walaupun
tidak cukup popular bagi pendaki di Jawa Barat khususnya, karena ketinggiannya
kalah oleh ketinggian gunung lain yang cukup popular seperti Ciremai atau
Papandayan Garut.
Manglayang
berada di atas 1818 mdpl. Tentu saja jauh lebih rendah dari dua gunung yang
pernah saya daki sampai puncaknya, seperti Gunung Guntur Garut yang berada pada
ketinggian 2.249 mdpl atau Gunung Papandayan Garut yang ada pada ketinggian
2665 mdpl. Jadi wajar tidak menarik bagi
kebanyakan pendaki.
Namun bagi
warga Bandung dan sekitarnya, Gunung Manglayang cukup layak untuk dijadikan
sebagai salah satu tempat tujuan pendakian. Atau setidak-tidaknya bagi warga
Bandung, Gunung Manglayang layak dilirik untuk dijadikan tempat niis. Apalagi
lokasinya dapat dicapai menggunakan sepeda motor atau kendaraan roda empat
hingga ke lokasi.
Ya...betul
sekali, pelancong dapat mencapai lokasi Gunung Manglayang dengan menggunakan
sepeda motor atau mobil melalui jalur mainstream. Karena untuk mencapai
Gunung Manglayang, ada beberapa jalur yang dapat digunakan. Selain jalur
mainstream Cileunyi atau Cibiru melalui Palasari atau Cikoneng, juga dapat
melalui jalur Jatinangor melalui Kiarapayung yang populer dengan jalur
pendakian Barubeureum.
Jalur Menuju Batu Kuda Manglayang
Saya sendiri, tidak mau repot mendaki melalui jalur yang jauh dari rumah. Toh tujuannya bukan untuk memacu adrenalin, hanya menikmati alam dan refresh sejenak. Saya menggunakan jalur mainstream saja, yaitu Sindang Reret, Cibiru Wetan, Cikoneng. Hanya dengan waktu tempuh 15 menit sudah sampai ke lokasi parkir Wanawisata Batu Kuda Gunung Manglayang.
Saya juga tidak harus repot-repot jalan kaki melalui jalur ekstrem. Karena jalur mainstream dapat ditempuh melalui roda dua atau roda empat dengan jalan yang memadai. Kendaraan roda dua atau roda empat dapat langsung mencapai gerbang karcis wanawisata Batukuda Gunung Manglayang. Parkir mobil dan motor cukup luas.
Pada hari libur atau weekend, para pelancong lokal biasanya sudah memenuhi tempat parkir. Karena cukup luas, walaupun ramai tidak seramai di Pantai Pangandaran. Sehingga pengunjung masih bisa tetap menikmati hempasan angin dari pohon pinus yang menjulang tinggi di bukit-bukit yang bisa dengan mudah dicapai oleh pengunjung.
Retribusi Wanawisata Batu Kuda Manglayang
Area Pohon Pinus Batu Kuda Manglayang, niis di sini...
Jika dibandingkan dengan wanawisata lain, apalagi wanawisata pinus yang relatif baru, retribusinya cukup murah, Rp. 7500 per orang, itupun yang diitung hanya dewasa, anak-anak tidak dihitung. Saat saya masuk area, dengan anak 3, hanya dihitung dua orang saja. Retribusi parkirnya pun masuk kategori lumrah, hanya Rp2000 saja.
Lalu bagaimana dengan harga-harga makanan dan minuman. Saat beli air mineral dengan merek popular, masih dengan harga wajar. Begitu juga camilan seperti bala-bala dan teman-temannya juga dengan harga wajar. Jadi harga relatif sama dengan di dekat rumah. Jadi jikapun tidak persiapan bawa makanan dan minuman dari rumah, gak akan menguras dompet.
Di lokasi, selain bisa bercengkrama dengan keluarga, kita juga bisa menikmati pemandangan dengan pohon-pohon pinus yang rindang. Lokasi perbukitan bisa digunakan juga untuk aktivitas Family Gathering, karena arenanya cukup luas. Bagi camper, Batu Kuda juga menjadi salah satu lokasi favorit untuk camping.
Fasilitas Wanawisata Batu Kuda Manglayang
Oh ya terkait fasilitas, selain tempat parkir dan area camping serta area lainnya, di lokasi juga sudah terdapat MCK-toilet serta mushola, sehingga pengunjung yang berkepentingan dapat dengan mudah menjangkaunya. Jika masuk waktu Zuhur atau Ashar, bisa memanfaatkan fasilitas tersebut. Untuk melihat kota Bandung dari ketinggian, terdapat semacam Menara pandang, hammock, beberapa area juga sudah disediakan tempat duduk untuk sekadar istirahat setelah Lelah menanjak.
Betewe, pada tahun 1999 saat pertama kali menetap di Bandung, pernah melakukan camping di Batu Kuda, hanya saja saat itu belum begitu familiar dengan tempat campingnya. Sehingga camping di lokasi yang kurang nyaman. Saat itu juga, pengelolaannya tidak setertib sekarang. Jika berjalan dari lokasi bunderan Cibiru menuju lokasi kurang lebih 1,5 – 2 jam. Sekitar 5-6 kilometer.
Salah satu pemandangan dari atas bukit Gunung Manglayang Bandung
Untuk memastikan durasi dan jarak tersebut, pembaca boleh cek google maps, sepertinya tidak akan jauh berbeda. Saat pertama kali melakukan perjalanan dari rumah ke lokasi, selama perjalanan disuguhkan oleh pemandangan yang cukup hijau. Tentu saja berbeda dengan 25 tahun sekarang. Akan banyak sekali area yang hijau tersebut berubah menjadi perumahan dan kluster-kluster. Namun, karena pohon pinus tidak terlalu banyak berubah, cuaca di Batu Kuda tetap sejuk, kalau gak dingin.
Namun, jika dari rumah jaraknya hanya 3 kilometer atau 1 jam perjalanan lebih jika jalan kaki dan 15 menitan jika menggunakan motor.
Setelah saya menikmati pemandangan, sedikit ngemil-ngemil bawaan dari rumah, foto-foto sama anak dan isteri. Sementara matahari sudah mulai naik ke tengah, walaupun cuaca masih sejuk, karena berada di bawah pohon pinus yang rindang, akhirnya saya turun dari perbukitan menuju ke area parkir dan pulang menuju rumah dengan otak yang cukup refresh. Apalagi setelah masa pandemi yang sudah mulai reda. Masyarakat juga sudah bisa berpencar lagi ke alam. Semoga alam tetap terjaga. ***[]
Indonesia
abahrakaabahraka adalah nama pena (media sosial) dari Dudi Rustandi: penulis kolom opini, essai, perjalanan, dan buku.
Share :
15 comments
for "Niis di Area Pinus Batu Kuda Manglayang Bandung"
Wah Wanawisata Batu Kuda Manglayang ini seru banget buat liburan bareng keluarga ya. Suasananya indah, HTM terjangkau dan kulinerannya juga nggak mahal. Suka banget liburannya pasti
Seru nih ya berpetualang sambil berwisata bareng keluarga di Manglayang ini. Udara di sana masih seger dengan pemandangan asri yang indah. Bisa untuk camping juga. Pas banget buat healing.
Atuhlah ini mah tempat wisata paporit keluarga. Adem kalo kesini meski tracknya Masya Allah, motor kudu setrong, hihihi. Tapi tiduran di bawah pohon pinus terus anak anak goleran di atas Hammock itu healing banget sih.
Pasti teh Eka mah pernah ya ke Batu Kuda Manglayang? punya kenangan mungkin di sana ya hehe...., tapi motor-motor generasi sekarang kuat kok, kaya beat misalnya.
Tempat niis yang nice pisan ya. Pemandangannya meni endah, suasana nya syahdu, fasilitasnya mumpuni. Kalau pergi ke Wanawisata Batu Kuda Manglayang bareng keluarga, auto ningkatin bonding dengan healing bareng. View dari bukitnya meni ngeplak hejo seger. Betah pisan pastinya kalau liburan kesini.
Pantesan area pinus batu kuda manglayang ini jadi tempat niis buat keluarga. Selain harganya yang murah meriah, pemandangan alamnya juga masih asri dan segar. Jadinya bisa refreshing deh dari kepenatan di rumah.
Saya dulu tinggal di kaki gunung manglayang sewaktu kuliah di jatinangor, tapi belum sempat mengunjungi Batu Kuda ini. Tampaknya harus disempatkan sambil napak tilas zaman kuliah dulu
Wah Wanawisata Batu Kuda Manglayang ini seru banget buat liburan bareng keluarga ya. Suasananya indah, HTM terjangkau dan kulinerannya juga nggak mahal. Suka banget liburannya pasti
ReplyDeleteIya ini bisa dijangkau pake motor mbak, deket dari rumah.
DeleteGa terlalu jauh juga nih kayanya kalau dr Jakarta, ya?
ReplyDeleteKeluar Tol cileunyi deket. 4 kiloan mbak. dan ada di area cileunyi juga, jadi masih satu area dengan gerbang tol Cileunyi.
DeleteSeru nih ya berpetualang sambil berwisata bareng keluarga di Manglayang ini. Udara di sana masih seger dengan pemandangan asri yang indah. Bisa untuk camping juga. Pas banget buat healing.
ReplyDeleteBetul mbak, ini juga jadi area camping. Kalo hari minggu pagi biasanya banyak camper yang lewat rumah, abis camping di Batu Kuda Gunung Manglayang.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteAtuhlah ini mah tempat wisata paporit keluarga. Adem kalo kesini meski tracknya Masya Allah, motor kudu setrong, hihihi. Tapi tiduran di bawah pohon pinus terus anak anak goleran di atas Hammock itu healing banget sih.
ReplyDeletePasti teh Eka mah pernah ya ke Batu Kuda Manglayang? punya kenangan mungkin di sana ya hehe...., tapi motor-motor generasi sekarang kuat kok, kaya beat misalnya.
DeleteIya seru anak-anak suka dibawa ngadem di sini....
Tempat niis yang nice pisan ya. Pemandangannya meni endah, suasana nya syahdu, fasilitasnya mumpuni. Kalau pergi ke Wanawisata Batu Kuda Manglayang bareng keluarga, auto ningkatin bonding dengan healing bareng. View dari bukitnya meni ngeplak hejo seger. Betah pisan pastinya kalau liburan kesini.
ReplyDeleteNah iya bener itu teh Lala, salah satu untuk ningkatin bonding banyak jalan-jalan bareng anak dan isteri
DeletePantesan area pinus batu kuda manglayang ini jadi tempat niis buat keluarga. Selain harganya yang murah meriah, pemandangan alamnya juga masih asri dan segar. Jadinya bisa refreshing deh dari kepenatan di rumah.
ReplyDeleteIya betul banget teh, bahkan bukan hanya alamnya, juga tradisinya di sini masih terjaga.
DeleteSaya dulu tinggal di kaki gunung manglayang sewaktu kuliah di jatinangor, tapi belum sempat mengunjungi Batu Kuda ini. Tampaknya harus disempatkan sambil napak tilas zaman kuliah dulu
ReplyDeleteWaaah ada tetangga nih hehehe..., iya menurut beberapa kabar, kalo mau dapat adrenalinnya, itu via Jatinangor.
Delete