Trip Pantai Selatan: Jalur Ekstrim Naringgul ke Pantai Ciwidig Cidaun via Ciwidey

[www.abahraka.com] Mencoba hal baru masih cukup menantang buat saya, salah satunya dengan jalur yang tidak biasa saya lewati saat melakukan perjalanan. Tujuan menyegarkan otak kali ini adalah Pantai Selatan Jawa Barat khususnya Garut melalui jalur cukup ekstrem, Ciwidey-Naringgul. 

Jalur yang saya lalui ini, benar-benar baru pertama kalinya. Sehingga memang harus cukup hati-hati karena belum tahu medan sama sekali. Walaupun sudah saya pelajari sedikit-sedikit dari Youtube. Namun sepertinya, walaupun mendekati jalur Cikajang-Pameungpeuk. Ternyata setelah saya lalui, cukup jauh, karena ada jalan-jalan yang menurut saya ekstrem. Salah satunya di hutan perbatasan Rancabali-Naringgul. Selain sempit, jalannya juga menurun cukup tajam berada di tengah-tengah hutan yang sangat rimbun. Selain juga jalan lain di daerah Naringgul. 

Saya berangkat dari rumah jam 06.00, melalui jalur cileunyi, hal ini saya lakukan untuk menyingkat waktu dengan menggunakan jalur Tol Cileunyi dengan tujuan gerbang TOL Soroja.

Sebetulnya niat berangkat jam 5an setelah subuhan, tapi anak-anak masih susah bangun, jadi nunggu dulu anak-anak beres subuhan dan mandi, baru deh berangkat.

Menggunakan Tol Cileunyi – Soroja menuju Soreang dengan tujuan lintas jalur Ciwidey menuju Cidaun, Jabar Selatan, Selain ingin merasakan jalur baru selain melalui Garut, jalur ini juga terkenal dengan keindahan alamnya yang masih asri dan asli. Apalagi sepanjang jalan Ciwidey-Rancabali menuju perbatasan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur, jangan ditanya, pemandangan alamnya betul-betul seksi. Seperti yang bisa baraya saksikan sendiri.

Sepanjang perjalanan kami disuguhkan bentangan perkebunan teh yang hijau dan lampar. Seperti karpet alam sejauh pandangan mata. Sepanjang perjalanan, karpet alam ini menemani saya dan keluarga sampai melewati perbatasan kabupaten Bandung. Sepanjang jalur ini, betul-betul kita disuguhi pemandangan alam yang membuat kita takjub. Jika tidak berkejaran dengan waktu, ingin rasanya meniis terlebih dahulu di daerah ini. Sekadar merasakan udara dan memanjakan mata yang seringnya hanya bertatapan dengan layar komputer dan plat-plat nomor kendaraan orang.

Waktu tempuh perjalanan Cileunyi hingga perbatasan Bandung-Cianjur ini kurang lebih 3 jam. Dari Cileunyi ke Soreang setengah jam, soreang ke pasir jambu setengah jam, dari pasir jambu ke ciwidey setengah jam, dari ciwidey ke Rancabali satu jam, dan dari rancabali  ke perbatasan kurang lebih setengah jam.  

Sampai perbatasan Bandung dan Cianjur ini, jalanan masih cukup lebar. Namun saat sudah masuk Cianjur, khususnya daerah Naringgul, jalannya sudah mulai menyempit. Hanya sayang, saat itu tidak sempat terekam karena perangkat selularnya digunakan sambil webinar. Alhasil rekaman selama berada di naringgul yang juga alamnya tidak kalah seksinya dengan Rancabali tidak dapat disajikan kepada baraya sadayana.

Perbedaannya, jika selama perjalanan Ciwidey-Rancabali saya disuguhi oleh jamparan perkebunan teh, sedangkan selama perjalanan Naringgul-Cidaun kami disuguhi oleh hutan-hutan yang masih asli dan persawahan.

Karena ini perjalanan pertama dengan menggunakan jalur berbeda. Sampai di perbatasan Rancabali-Naringgul, akhirnya kami istirahat terlebih dahulu. Jam menunjukkan pukul 09.00an, tapi udara masih saja dingin. Di sebuah warung di Tengah hutan, udaranya betul-betul sejuk. Airnya sangat dingin. Bahkan saat saya memesan Indomie rebus, beberapa menit kemudian sudah lagi dingin. Begitupun Bala-bala dan gehu, sejatinya enak jika dimakan panas-panas, seolah sudah kehilangan semangatnya, tiba-tiba melembek dan dingin.

Sambil istirahat, sejenak cek kendaraan, karena sudah tua, sekaligus sarapan kedua ini hehe, perjalanan Cileunyi Naringgul kurang lebih 3 jam ternyata cukup melelahkan. Kemungkinan karena baru pertama kali, jalanannya juga selain mulai menyempit, juga belokan-belokannya yang tajam. Bahkan ada satu jalan yang jika berpapasan dengan kendaraan lain, maka kendaraan satunya harus berhenti terlebih dahulu, untuk antisipasi terperosok ke kali kecil pinggir jalan.

Pada titik-titik tertentu, dengan turunan dan tanjakan tajam serta menyempit, penduduk lokal harus membantu pengendara agar tidak terjadi kecelakaan. Hal ini wajar, karena jalannya betul-betul sempit yang saya lalui, turunannya sangat curam dan langsung berbelok 80 derajat. Para pengendara betul-betul harus saling mengalah dan berjalan secara perlahan. Saya pun dua kali kebagian untuk mengalah, mempersilakan kendaraan lain dari arah sebaliknya untuk terlebih dahulu lewat. Sementara saya yang menuju arah Cidaun dengan sabar menunggu kendaraan lain lewat untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan.

Jika dibandingkan dengan daerah lain, jalanan naringgul mungkin termasuk jalanan paling sempit selama perjalanan Bandung – Cidaun. Wajar, pada salah satu tayangan dalam program Indonesiaku Tran7, salah satu yang disorotinya tentang infrastruktur jalan. Padahal jalanan ini penghubung antar Kabupaten. Seharusnya pemerintah Jawa Barat bisa memperhatikan jalur lintas menuju Selatan ini. Agar Jalur lintas Selatan bisa dimanfaatkan dengan baik. Eeh kok jadi ngomongin jalan….tapi ya faktanya begitu ya, yang kami lihat dan rasakan selama perjalanan di daerah Naringgul ini.

Namun, baraya jangan khawatir, setelah melewati daerah Naringgul dan masuk ke daerah Cidaun, jalanan sudah mulai lebar lagi, jalanan juga sangat mulus dengan aspal hotmix seperti perkotaan. Walaupun dari perbatasan Naringgul-Cidaun ini masih jauh ke Pantai atau jalur lintas Selatan Jabar, namun jalannya sudah cukup nyaman.

Jika Naringgul menawarkan sajian alam berupa hutan-hutan baraya juga akan menemui tebih dengan tumpahan air layaknya air terjun dipinggir jalan. Tebing bebatuan ini menjadi salah satu pemandangan yang seksi bagi saya. Hanya sayang tidak sempat terabadikan oleh kamera smartphone, maklum, mau ngerekam niat gak niat hehehe…jadinya seadanya.

Saat masuk ke wilayah Cidaun, jalurnya cukup lebar, namun udah mulai gersang ya, jalannya kering, mungkin karena sudah mendekati Pantai, cuacanya sudah betul-betul panas, selain juga sudah mendekati waktu Tengah hari. Jalur ini sepertinya sudah menjadi jalurnya Jawa Barat, salah satu cirinya adalah Marka Tengah jalan yang berwarna kuning.

Perjalanan dari Cidaun ke Jalur lintas Selatan cukup jauh, kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Hingga akhirnya jalan raya Cidaun ini menemukan jalur lintas Selatan Jawa Barat. Sampai pada pertigaan, bisa disaksikan bahwa jalannya sangat mulus, jalannya juga tambah lebar ya….,

Tujuan kami sebetulnya adalah Pameungpeuk Garut. Namun sebelum ke Pameungpeuk, kami ingin istirahat dulu di daerah Cidaun. Kami belok kanan menuju Pantai terdekat. Dan terlihatlah satu belokan jalan menuju Pantai.

Area laut Ciwidig, pantainya masih perawan, jalannya masih batu, dan tidak ada sama sekali warung-warung yang buka.

Inilah Pantai Ciwidig. Pantai yang berada di Cianjur Selatan. Pantai Ciwidig bersebelahan dengan Pantai Cijayanti Cidaun Cianjur. Sebetulnya ada Pantai yang sedang Hits di Cianjur, yaitu Pantai Baranangsiang dengan villanya yang instagramable. Tapi sayang tujuan saya & keluarga bukan ke sana. Padahal jika mau ke Baranangsiang hanya tinggal kurang lebih 30 menitan lagi.

Kami istirahat sejenak di Ciwidig, kebetulan ada Gazebo alias saung. Kami isi perut dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Pameungpeuk Garut. Cag, babay!

33 komentar untuk "Trip Pantai Selatan: Jalur Ekstrim Naringgul ke Pantai Ciwidig Cidaun via Ciwidey"

  1. Artikelnya sangat informatif!
    Penjelasan detail rute dan tipsnya pasti membantu pembaca yang ingin menjelajahi Pantai Ciwidig. Terima kasih telah berbagi pengalaman seru ini!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak Anggria, selalu seru kalo roadtrip bareng keluarga ya....

      Hapus
  2. Seru roadtrip-nya, perkebunan tehnya pasti adem, terus pantainya masih sepi ya. Pernah roadtrip ke arah pengalengan juga, jalannya sempit kalo ada mobil dari lawan arah nunggu dulu hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pas lewat hamparan kebun teh, kerasa banget sejuknya...., nah saya belum pernah lewat pangalengan, tapi katanya itu lebih enak jalannya gak terlalu ekstrem....

      Hapus
  3. Keliatan menarik dan seru untuk bermain di pantai, hhehe. Btw belom pernah aku tuh ke pantai. Next time mau tak coba ke pantai juga ahhh, heheh


    Newsartstory

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebetulan agak deket pantai walaupun lumayan memakan waktu,,,serunya bareng-bareng keluarga atau turing bareng temen kang Amin...

      Hapus
  4. Saya beneran pengen banget lewat Cidaun ini, katanya memang pemandangannya sebagus itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya beneran asli, apalagi pas ciwidey rancabalinya, pake motor asyik pake mobil juga lebih nyaman....

      Hapus
  5. Asik banget nih liburannya. Bandung memang terkenal banyak tempat yang cantik dan indah. Tidak hanya wisata alam, tapi juga yang dibangun dengan kreativitas masyarakatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ini mah murni sajian alam teh, panorama kebun teh dan alamnya yang masih perawan selama perjalanan bandung via ciwidey menuju pantai selatan

      Hapus
  6. Pantai Ciwidig memang bisa jadi alternatif yang tenang sebelum melanjutkan perjalanan ke Pameungpeuk Garut. Rasanya pasti menyenangkan bisa menikmati waktu sejenak di gazebo sambil menikmati pemandangan pantai yang indah, sebelum melanjutkan perjalanan. Memang Pantai Baranangsiang juga sedang hits dengan suasana yang instagramable, tapi pilihan untuk beristirahat di Ciwidig tetap bikin liburan jadi berkesan. Semoga perjalanan ke Pameungpeuk Garut juga menyenangkan dan penuh pengalaman seru!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali, ini nemu pantainya gak sengaja, yang penting yang terdekat bisa istirahat, eh tidak jauh dari cidaun nemu pantai ini, yasudah langsung belok ke pantai. Gratis pula.

      Hapus
  7. Baca cerita perjalanan ke Pantai Selatan lewat jalur ekstrem ini bikin deg-degan, hehe. Tapi penasaran banget sama keindahan Pantai Ciwidig. Salut sih sama keberanian explore jalur seperti itu, pasti pengalaman yang nggak terlupakan ya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ini pengalaman yang tidak terlupakan dan pengen coba lagi ngetrip via jalur selatan ini teh

      Hapus
  8. Jalan-jalan bareng keluarga memang seru kak. Saya dan suami sering banget nyoba jalur baru gitu. Tapi biasanya pakai motor atau kalau ga gowes.

    Ngomongin soal jalan, kalau agak pelosok memang aduhai sekali kak. Hihi. . Soalnya saya ngalamin sendiri, daerah asal saya dengan asal suami jaraknya hanya sekitar 15 menit pakai motor tapi bisa jauh bangeet perbedaan kondisinya hihi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gitu mbak, jalannya aduhai banget, tapi terbayar dengan pemandangannya yang masih asri dan asli, cuma cuaca hujan ini ngeri-ngeri sedap takutnya ada longsor....

      Hapus
  9. Yang pernah saya dengar emang mencoba jalur baru bikin otak jadi fresh. Happy banget pastinya apalagi kalau perjalanannya bersama keluarga tercinta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mbak, alamnya masih asli, belum banyak pembangunan ke daerah sini

      Hapus
  10. Daerah Cianjur ini banyak pemandangan indahnya ya kak, salah satunya pantai Ciwidig ini. Bisa nih jadi destinasi wisata pilihan buat liburan akhir tahun nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pantainya masih perawan ini, jadi masih belum ada yang jualan, gak bayar juga masuknya.

      Hapus
  11. Wah ngeri banget kak tanjakannya sampai 80 derajat itu beneran harus digas ya kalau mau naik dan pas turun ngeremnya beneran harus kuat juga biar nggak terlalu meluncur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang nanjak itu bukan 80 derajat, itu belokannya, jadi selain nanjak atau turun 35-40 derajat langsung belok 80 derajatan

      Hapus
  12. Wah, agak ngeri ngeri sedap baca medannya yang lumayan curam tanjakannya
    Tapi semua tantangan tersebut terbayar dengan melihat keindahan yang ada ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngeri-ngeri sedap sih, cuma terbayar pas nyampe dan pemandangan alamnya

      Hapus
  13. Kalau medannya serem, sepanjang jalan dijamin gak bisa tidur ini para penumpangnya.. Pada sibuk baca doaa.. hUhuhu.. Karena kami pernah mengalaminya juga, Abah..
    Jalur Jawa Barat ini memang luar biasaaa..

    Waktu itu kami perjalanan ke Sukabumi.
    Dan waktunya uda hampir tengah malam dan ditemani hujan, yaaa... meski gak terlalu deres. Ini membuat jalan naik turun, belokan curam semakin serem.
    Huuhu.. uda deh.. kayanya aku gabakalan lewat jalur itu lagi kalau ke Sukabumi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget teh, ini isteri sepanjang perjalanan katanya degdegan dan berdoa terus...., Nah itu trip panjang selanjutnya pengen ke Ciletuh lewat jalur lintas selatan, cuma kalo lagi hujan gini agak serem di jalan hehe...apalagi sekarang selatan sukabumi banjir ya, Alfatihah buat korban

      Hapus
  14. Liburan yang seru sekali, apalagi disuguhi pemandangan alam luar biasa plus udara sejuk khas Bandung. Nyaman banget pastinya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru karena sama keluarga ya hehe....

      Hapus
  15. Bacanya berasa lagi trip virtual ke pantai ciwidig juga haha... jalan kecil jalan lebar pemandangan alam ciwidey ikut terbayang di kepala cuman ademnya ga terasa soalnya edisi ngamar hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya cuma sayang waktu itu harus sambil webinar, maklium masih pandemi, jadinya terlewatkan videonya karena hapenya dipake webinar hahaha

      Hapus
    2. Iya cuma sayang waktu itu harus sambil webinar, maklium masih pandemi, jadinya terlewatkan videonya karena hapenya dipake webinar hahaha

      Hapus
  16. aku kalau bepergian ke tempat yang baru, dan kalau akses jalannya belum aku kenal, aku milih nyetir pelan, dan meskipun muncul keraguan dalam diri buat lanjut jalan apa enggak
    misalnya kayak pas lagi traveling ke Lombok, aku sewa sekalian dengan drivernya, daripada aku mikir baca peta yang belum tentu juga nyampe, yang ada malah kesasar
    aku sendiri belum pernah explore tempat wisata di jalur selatan. Dulu pernah waktu SD dan itupun cuman dilewati aja

    BalasHapus
  17. Membayangkan indahnya pantau jawa barat ini melalui tulisan masyaallah, apalagi kalo disediakan gambar pasti lebih ngiler warga jawa timur kayak aku gini

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...