Anak Pertama, Baginda Rasulullah, dan HMI

Foto hanya ilustrasi dari nutriclub

Short Massage Service (SMS) tertanggal 4 Februari 2012 masuk ke perangkat telepon. Saat itu belum popular smartphone, walaupun di pasaran telah beredar sejak setahun sebelumnya. SMS tersebut berisi undangan untuk menghadiri acara, sayang selain bentrok dengan pernikahan saudara, isteri juga sudah masuk bulan melahirkan, dan saat pergi ke undangan nikah, sudah masuk pembukaan tiga. Hingga akhirnya undangan tersebut tidak terpenuhi.

Undangan tersebut adalah tasyakuran milad organisasi mahasiswa pertama dan terbesar, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam yang ke 45. Sepulang dari undangan jam 12 kurang lebih, isteri sudah kontraksi dan langsung dibawa ke dokter kandungan sekaligus bidan (suami - isteri), qodarullah tidak lama, dan lahirlah bayi laki-laki, tanggal 5 Februari 2012. Artinya bahwa hari lahirnya anak pertama yang saya beri nama dengan arti anak laki-laki pertama sebagai pembuka semoga menjadi tiang penyangga kuat yang selalu sehat lahir dan batin.

5 Februari 2012 juga bertepatan dengan hari lahir baginda Rasulullah Muhammad Sollallahu alaihi wasallaam, dalam penanggalan hijriyah, 12 Rabiul Awal. Artinya anak pertama tersebut lahir bersamaan dengan tanggal lahirnya Rosulullah yang membuka cahaya bagi dunia bagi umat Islam, bagi alam semesta.

Sebagai orang tua, selain memiliki harapan kelak anaknya menjadi anak yang berbakti bagi keluarga dan bangsanya, juga mewarisi karakteristik seorang terpuji dan terpercaya sebagaimana dimiliki oleh panutan semua muslim, yaitu Rosulullah Sollallahu alaihi wassalam. Rosulullah adalah panutan dengan karakteristik kenabian tanpa meninggalkan sisi kemanusiaannya. Ia menjadi rujukan moral dan spiritual bagi para pengikutnya.

Anak saya beri nama dengan makna anak laki-laki pertama pembuka semoga menjadi tiang penyangga yang sehat bagi keluarga. Dengan nama campuran Sunda-Islam agar tetap ingat ia berasal dari mana dan dari keluarga mana. Walaupun tidak ada kata-kata Muhammad, tapi dari namanya mengandung doa sebagai harapan orang tuanya. Tentu saja doa yang baik, karena doa adalah tulang sumsum bagi agama. Begitu juga nama anak. Ia akan menjadi tulang sumsum bagi keluarganya.

Sisi lain, pada penaggalan masehi, anak saya lahir bersamaan dengan tanggal terbentuknya satu organisasi mahasiswa Islam pertama dan terbesar di Indonesia yaitu HMI yang telah melahirkan banyak intelektual dan cendekiawan, dari intelektual guru bangsa hingga yang membersamai masyarakatnya dalam mengarungi kehidupan. Yang harapannya, semoga juga anak saya mewarisi semangat HMI dalam melahirkan intelektual dan cendekiawan yang selalu peduli pada bangsanya. Bukan soal ia akan menjadi apa atau siapan. Tapi harus punya kepedulian terhadap sesamanya, minimal keluarga dan tetangga terdekatnya.  

Tentu saja kebanggan ini bukan untuk dipublikasikan, karena jika pun ada yang membaca tulisan ini, bukan karena disebarkan di jaringan pribadi tapi mungkin sedang menyasar secara tidak sengaja membaca tulisan ini. Ini hanya sekadar doa yang diluputi rasa bangga, semoga kelak anakku yang kelahirnya membersamai manusia paling berpengaruh di dunia menurut Michael H. Heart dan organisasi yang melahirkan cendekiawan intelektual dan juga ulama bisa menyerap energi positif dan mewarisi kecendekiaan dan intelektualitas yang selalu mengiplementasikan keresahannya menjadi aksi nyata.

Selamat ulang tahun Anakku, Hepi Milad Bagindaku, dan selamat milangkala organisasi tempat berdialektikaku.

Post a Comment for "Anak Pertama, Baginda Rasulullah, dan HMI"