Memaknai Ramadan via Teknologi


Ramadan tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena pada masa pandemi, tidak bisa langsung bertemu kerabat sebagaimana ramadhan sebelumnya. Biasanya, awal-awal ramadan pulang kampung demi merasakan kehadiran awal Ramadan bersama keluarga, baik sahur ataupun buka. Namun, tidak perlu khawatir, teknologi sekarang sangat support bagaimana menghadirkan persona dengan keluarga melalui video call misalnya, baik berbuka puasa ataupun saat sahur.

Tidak perlu khawatir juga, kehadiran teknologi banyak men-support relasi keluarga tersebut sehingga bisa terasa kehadirannya satu sama lain. Kita juga bisa banyak menyebarkan kebaikan melalui teknologi sehingga ramdan bisa lebih berfaedah.


Saya sendiri, selama ramadan ini selain melakukan aktivitas di rumah. Juga memanfaatkan teknologi untuk beragam keperluan. Salah satunya mendapatkan siraman rohani melalui bantuan teknologi, khususnya Youtube. Biasanya hanya sekali-kali nonton Youtube. Sekarang dengan sengaja mencari kata kunci tertentu untuk mendapatkan wawasan dan siraman rohani dari tausyiah ustadz Adi Hidayat misalnya, atau Ustad Abdul Shomad, ataupun dari penceramah lainnya. Selain juga dari masjid. Hal ini dilakukan saat-saat menunggu magrib atau setelah sholat shubuh.


Namun, bisa jadi bagi sebagian yang terbiasa pulang kampung saat awal Ramadan bisa panik, galau, atau tertekan. Karena pertemuan dengan keluarga juga merupakan momentum pelepasan rindu dengan keluarga. Penyaluran emosi tersebut bisa memberikan refreshing terhadap kehidupan kita. Nah,  hal ini menjadi kegundahan influencer juga, salah satunya adalah Arief Muhamad yang sampai menumpahkan unek-uneknya di media sosial, terkhusus saat larangan mudik digulirkan oleh pemerintah.


Postingan Arief Muhamad sampai viral dengan kegundahan larangan mudik tersebut. Dengan cerdas Arief Muhamad menangkap peluang tersebut untuk menuangkan kreativitasnya. Postingan tersebut salah satunya menyangkut akses internet: warganet dan fakir kuota harap ditanggung pemerintah, pendistribusian teman agar tidak sendiri, dan jangan sampai internet ada gangguan.


Bagi Arief Muhammad, itu adalah suara hati orang-orang yang tidak bisa mudik, tidak bisa silaturahmi fisik ke rumah-rumah. Apa yang dilakukan saat tidak bisa keluar rumah, otomatis yang paling sering dilakukan adalah bermain perangkat, game, dan streaming. Dan semua itu membutuhkan data internet. Ini mutlak dibutuhkan. Nah bagaimana agar hari-hari kita menyenangkan, maka mau tidak mau harus punya ekstra data kuota.


Gayung bersambut, ternyata konten yang diposting oleh Arief Muhamad disambut oleh CEO Smartfren, Joko Tata Ibrahim. Kini direalisasikan dalam program Ramadhan Extra Faedah dari Smartfren. Smartfren selama Ramadhan membuat program-program yang berfaedah untuk menemani puasa dan sahur #RamadanExtraFaedah.

Bukan soal program-program yang berfaedah selama Ramadan, pelanggan juga mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan hadiah berlimpah melalui program Rejeki WOW Treasure Hunt. Smartfren menyediakan total hadiah hingga miliaran rupiah mulai dari bonus pulsa, smartphone, laptop, motor, tabungan ratusan juta, hingga hadiah utama berupa mobil.


Smartfren juga mengajak pelanggan untuk semakin berfaedah dengan Ngonten Extra Faedah. Semua memiliki kesempatan memenangkan hadiah menarik setiap minggunya, seperti Sepeda Limited Edition, Sony Playstation 5, iPhone 12, kamera mirrorless, laptop, dan masih banyak lagi. Info lengkapnya bisa dicek melalui www.smartfren.com/extrafaedah. Caranya sangat mudah yaitu dengan membuat konten berfaedah, baik dalam bentuk video maupun foto, dan mengunggahnya ke media sosial dengan mention @smartfrenworld, tag dua teman, dan cantumkan tanda pagar #RamadanExtraFaedah dan #UnlimitedBisaSemua.


Nah, jadi Smartfren tidak hanya meluncurkan program Ramadan untuk menemani puasa dan sahur, namun juga program-program yang memberikan benefit langsung untuk penggunanya. Melalui program ini, CEO Joko Tata Ibrahim berharap masyarakat bisa kreatif lagi menciptakan inovasi dan memberikan manfaat lebih khususnya para creator-kreator muda.


Dengan demikian, akses internet yang cepat, ramadan ini betul-betul bisa dimaknai***[]

Post a Comment for "Memaknai Ramadan via Teknologi"