Harta bagi Wartawan: Nilai Berita!
Harta istimewa yang menjadi ojek buruan wartawan bukanlah jabatan atau kedudukan, bukan emas atau permata, juga intan berlian, namun berita luar biasa, unik, menarik, memikat, dan penting untuk di informasikan kepada khalayak. Bagi seorang wartawan, berita bisa muncul paling tidak, karena dua hal. Pertama, karena sebuah peristiwa atau kejadian yang memiliki nilai berita, entah karena keluar biasaannya, keunikannya, dampaknya, entah karena faktor daya tarik lainnya. Kedua, karena ide atau pendapat brilian dari seorang tokoh penting tentang sesuatu yang sangat berguna bagi suatu kemaslahatan.
Karena masyarakat Indonesia sudah sangat heterogen, tentu nilai jurnalistik bagi media yang satu dengan media yang lain akan berlainan sehingga bersifat sangat relatif. Meskipun demikian para praktisi media massa di seluruh dunia memiliki rules bagaimana menentukan sebuah berita.
Kriteria Umum Nilai Berita
Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria mengenal nilai berita merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat dengn mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan, dan mana peristiwa yang tidak perlu diliput dan harus dilupakan. Kriteria nilai berita, juga sangat penting bagi para editor dalam mempertimbangkan dan memutuskan, mana berita terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada masyarakat luas.
Kriteria umum nilai berita, menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980:6-17) menunjukan kepada sembilan hal. Beberapa pakar lain menyebutkan, ketertarikan manusiawi (humanity) dan seks (sex) dalam segala dimensi dan manifestasinya, juga termasuk kedalam kriteria umum nilai berita yang harus diperhatikan dengan saksama oleh para reporter dan editor media massa.
1. Keluarbiasaan (unusualness)
News is unusualness. Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa. Berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk menunjukan berita bukanlah suatu peristiwa biasa, Lord Northchliffe, pujangga dan editor di Inggris abad ke-18, menyatakannya dalam sebuah ungkapan yang kemudian sangat populer dan kerap dikutip oleh para teoretisi dan praktisi jurnalistik.
Lord menegaskan, apabila orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita (if a dog bites a man it is not news, but if a man bites dog, if is news) (Mot, 1958:63 dalam Effendy,2003:131). Prinsip seperti itu hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di mana pun.
Di dunia ini, begitu banyak peristiwa yang masuk kategori luar biasa, seperti pesawat terbang meledak di udara, kebakaran yang melahap ratusan rumah di suatu permukiman, gunung meletus yang menyebabkan puluhan ribu jiwa harus mengungsi, atau kapal tenggelam yang menelan korban ratusan penumpang tewas. Peristiwa-peristiwa seperti itu, selalu mendapat tempat utama dalam dunia jurnalistik karena menimbulkan dampak besar bagi kehidupan.
Kalangan praktisi jurnalistik sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkannya. Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak dapat dilihat dari lima aspek: lokasi peristiwa, waktu peristiwa itu terjadi, jumlah korban, daya kejut peristiwa, dan dampak yang ditimbulkan peristiwa tersebut, baik dalam bentuk jiwa dan harta maupun menyangkut kemungkinan perubahan aktivitas kehidupan masyarakat.
2. Aktual (timeliness)
News has impact, berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Kenaikan harga bakar minyak (BBM), tarif angkutan umum, tarif telepon, bunga kredit pemilikan rumah (KPR), bagaimanapun sangat berpengaruh terhadap anggaran keuangan semua lapisan masyarakat dan keluarga. Apa saja yang menimbulkan akibat sangat berarti bagi masyarakat itulah berita. Semakin besar dampak sosial budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya.
Dampak suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal: seberapa banyaak khalayak yang terpengaruh, pemberitaan itu langsung mengena kepada khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak media surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkannya.
News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. secara sederhana aktual berarti menunjukan pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi. Sesuai dengan defisnisi jurnalistik media massa haruslah memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam memperoleh dan menyajikan berita-berita atau laporan peristiwa yang aktual ini. Media massa mengarahkan semua sumber daya yang dimilikinya mulai dari wartawan sampai kepada daya dukung peralatan paling modern dan canggih untuk menjangkau nara sumber dan melaporkannya pada masyarakat seluas dan secepat mungkin. Aktualitas adalah salah satu ciri utama media massa.
Berita adalah apa yang terjadi hari ini, apa yang masih belum diketahui tentang apa yang akan terjadi hari ini, atau adanya opini berupa pandangan dan penilaian yang berbeda dengan opini sebelumnya sehingga opini itu mengandung informasi penting dan berarti. Korupsi, manipulasi, penyelewengan, penggelapan kekayaan negara, semuanya usang. Namun tersangka pelakunya, lokasi peristiwanya, korban yang ditimbulkannya, orang yang membicarakannya, media yang memberitakannya, selalu atau setidaknya sering mengandung arti “baru”. Kebaruan atau aktualitas itu terbagi dalam tiga kategori: aktualitas kalender, aktualitas waktu, aktualitas masalah.
Aktualitas kalender
Semua orang tahu, 21 April hari kartini, 2 Mei Hari Pendidikan Nasional, atau 20 Mei Hari Kebangkitan Nasional. Pada hari itu atau beberapa hari menjelang hari-hari itu, pers dan media massa nasional selalu menanggap penting menurunkan tulisan, ulasan, laporan, siaran atau tayangan acara mengenai beberapa hal yang berarti yang berkaitan langsung dengan hari bersejarah tersebut. Itulah yang disebut aktualitas kalender.
Aktualitas waktu
1. Kebaruan (newness)
News is new. Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya terbaru. Seperti sepeda motor baru, mobil baru, rumah baru, gedung baru, walikota baru, bupati baru, gubernur baru, presiden baru. Semua hal yang baru, apapun namanya, pati memiliki nilai berita Chistoire Se Repete, sejarah tak pernah berulang, kata orang Perancis. Kamis hari ini, bukanlah kamis sebelumnya. Nama hari yang selalu berulang, namun peristiwa atau perubahan yang terjadi pada setiap Kamis tidak pernah sama. Selalu muncul perubahan baru, peristiwa baru, kecendrungan baru.
2. Akibat (impact)
Berita adalah laporan tercepat yang disiarkan surat kabar dan media massa lain seperti radio dan televisi mengenai opini atau fakta, atau kedua-duanya, yang menarik perhatian dan dianggap penting oleh sebagian besar khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa. Sebagai contoh, berita tentang bencana alam seperti gempa atau banjir selalu mendapat tempat dan waktu utama dalam pemberitaan dan media massa.
Aktualitas masalah
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, korupsi, manipulasi, pencurian,perampokan, pemerkosaan, merupakan persoalan usang. Sejak peradaban manusia terbentuk, kasus-kasus seperti itu sudah ada. Jadi dilihat dari tema masalahnya, semuanya tak ada yang baru. Semuanya sudah kadaluarsa, out of date. Hanya dilihat dari kemunculan, pengaruh, dan orang-orang yang mengungkapkannya, masalah itu dikategorikan tetap dan senantiasa aktual. Menarik juga untuk diteliti, mengapa kasus seperti perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, selalu terus berulang? Tapi untuk soal itu, biarlah para kriminolog yang membahasnya.
Aktualitas kalender, aktualitas waktu, aktualitas masalah, ketiganya mempengaruhi reporter dan editor dalam memutuskan berita mana yang perlu segera diolah lebih lanjut dan dihidangkan untuk diketahui masyarakat luas. Apalagi para editor kerap dihadapkan pada persoalan teknis. Artinya, karena keterbatasan ruangan, tidak semua berita yang diliput dan ditulis reporter dan dinilai layak muat, bisa dimuat atau disiarkan dan ditayangkan pada saat itu. Sebagian ditunda untuk keesokan harinya untuk dilengkapi lagi. Itupun kalau masih dianggap aktual. Jika dinilai sudah kadaluarsa, sudah basi, maka naskah berita itu pun, tanpa harus diminta, otomatis “mati” sendiri.
3. Kedekatan (proximity)
News is nearby. Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti. Kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Keadaan geografis menunjukpada suatu peristiwa atau berita yang terjadi disekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi engan domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya. Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Bandung, Jawa Barat, misalnya , akan lebih dulu dan lebih banyak menarik perhatian warga Bandung daripada warga Surabaya, Jawa Timur. Begitu juga sebaliknya.
Sebagai upaya mendekatkan peristiwa dengan pembaca, maka kini banyak media pers yang memberi tempat lebih banyak kepada berbagai peristiwa di dalam atau disekitar kota. Mereka membuka atau menambah rubrik atau sisipan khusus tentang kota dan daerah yang diduga memiliki pasar potensial bagi pengembangan tiras dan perolehan iklan media pers yang bersangkutan.
Pers lokal lebih banyak berkompetisi pada bidang ini. Tetapi pers nasional pun tak mau kehilangan peluang dan momentum. Mereka membuka rubrik atau edisi daerah dengan menggunakan sistem cetak jarak jauh. Sebagai contoh, kompas yang beredar di Bandung memiliki halaman khusus atau rubrik Jawa Barat, sementara kompas yang beredar di Surabaya memiliki halaman khusus atau rubrik Jawa Timur.
Kedekatan psikologi lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterkaitan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita. Sebagai contoh, mahasiswa asal ambon yang sedang kuliah di Bandung, akan lebih dulu tertarik dan lebih banyak membaca berita tentang kerusuhan di Ambon daripada mahasiswa asal Surabaya yang juga sama-sama sedang kuliah di Bandung atau mahasiswa yang asli orang Bandung sendiri. Orang Ambon pasti sangat terikat dengan Ambon, karena di sanalah orang tua, keluarga, dan saudara mereka tinggal. Disanalah dia dilahirkan dan dibesarkan sampai kemudian melanjutkan pendidikan ke Bandung. Kedekatan psikologi, dalam ungkapan sastra kita, disebut sebagai “jauh dimata dekat dihati”.
Karena aspek kedekatan psikologi itulah, mengapa berbagai kasus yang menimpa para tenaga kerja wanita Indonesia (TKI) di Arab Saudi atau Malaysia, mulai dari disiksa sampai dengan disiksa sekaligus diperkosa, senantiasa menarik perhatian kita dan mendapat tempat dslam media massa Indonesia. Mungkin kita bukan keluarga TKI, tetapi jelas kita terikat “darah” dan budaya yang sama: Indonesia.
Sebagai pegangan, ada duahal harus menjadi pertimbangan dalam menentukan berita bernilai kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Pertama, suatu kejadian atau peristiwa akan dianggap lebih penting sebagai berita bagi orang atau kelompok masyarakat yang berkaitan dengan tempat peristiwa itu terjadi. Kedua, suatu peristiwa akan tetap memiliki daya tarik dan dianggap penting oleh khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa, jika peristiwa itu berkaitan langsung atau mengandung arti dengan apa yang dipikirkan, dirasakan, diingat atau dikenangnya, walaupun secara fisik geografis tempat peristiwa itu terjadi berjauhan atau tidak bisa dijangkau dengan mata secara lahirlah.
4. Informasi (information)
News is information. Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Setiap hari, sebuah kota memproduksi ratusan ribu dan bahkan jutaan informasi. Bila 200 kota lebih yang terdapat di seluruh indonesia digabung, maka dipastikan terdapat miliaran informasi hanya dalam satu hari. Tetapi dalam perspektif sosio-jurnalistik, dari sekian banyak informasi atau yang nyaris tak terhingga itu, hanya sebagian kecil saja atau sedikit sekali yang dilaporkan media massa. Apa arti dan maknanya? Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap informasi yang tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa. Hanya informasi yang mempunya nilai berita, atau memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media. Betapapun demikian untuk menampung sebagian berita atau informasi yang masuk kategori “berita dibuang sayang “, pers Indonesia lazim menempatkannya dalam rubrik agenda. Seputar kota, seputar kamus, lintas daerah, lintas ekonomi, lintas internasional, atau malah kolom berita keluarga.
5. Konflik (conflict)
News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak akan pernah habis. Selama orang menyukai dan menganggap penting olahraga, perbedaan pendapat dihalalkan, demokrasi dijadikan acuan, kebenaran masih diperdebatkan, peperangan masih terus berkecamuk di berbagai belahan bumi, dan perdamaian masih sebatas angan-angan, selama itu pula konflik masih akan tetap menghiasi halaman surat kabar, mengganggu pendengaran karena disiarkan radio, dan menusuk mata karena selalu ditayangkan televisi.
Ketika terjadi perselisihan antara dua individu yang makin menajam dan tersebar luas, serta banyak orang yang menganggap perselisihan tersebut dianggap penting untuk diketahui, maka perselisihan yang semula urusan individual, berubah menjadi masalah sosial. Disanalah letak nilai berita konflik. Tiap orang, secara naluriah, menyukai konflik sejauh konflik itu tak menyangkut dirinya dan tak mengganggu kepentingannya. Berita konflik, berita tentang pertentangan dua pihak atau lebih, menimbulkan dua sisi reaksi dan akibat yang berlawanan. Ada pihak setuju (pro), ada juga pihak yang kontra (kontra).
Ada atau tidak ada pemihakan konflik akan cenderung jalan terus. Sebab konflik senantiasa imanen (menyatu) dengan dinamika kehidupan. Dalam teori konflik dikatakan, konflik tidak mungkin bisa dihilangkan dalam masyarakat penganut paham demokrasi. Konflik hanya bisa diredam, dikendalikan, dan dikelola secara konstruktif. Karena itulah dalam literatur politik, dikenal adanya teori konflik dan manajemen konflik.
Di negara-negara dunia ketiga, kebanyakan reporter menghabiskan waktunya untuk meliput berita konflik, seperti olah raga, kriminalitas, praktik politik dan kekuasaan, serta perang. Reporter dan editor bisa menentukan mana peristiwa yang memiliki nilai berita lebih besar, dan sekaligus memutuskan apakah ditempatkan sebagai berita utama (saleable) yang harus dipajang di halaman muka, atau cukup ditempatkan dihalaman dalam.
6. Orang penting (prominence)
News is about people. Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pesohor, selebriti, figur public. Orang-orang penting, orang-orang terkemuka, di mana pun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita (names make news). Kalangan public figure, tokoh terkemuka, di mana saja dan kapan saja selalu disorot. Keluarga kerajaan di Inggris seperti tak lagi memiliki privasi (kebebasan pribadi). Saat hadir di tempat-tempat umum, pada acara penting dan sama sekali tidak penting, dari gunting pita sampai bercanda dengan gadis-gadis cacat mental. Ketika Putri Diana masih hidup, ia selalu di kerubuti pers. Ketika bersantai di pantai pun, dan maaf, bertelanjang dada, Putri Diana diganggu, diambil gambarnya, di publikasikan besar-besaran. Kisah perkawinannya dengan Pangeran Charles dikupas habis-habisan, dinovelkan, dimuat dalam surat kabar secara bersambung. Kisah selingkuh(affair) Charles dan kisah selingkuh Diana, laku keras seperti kacang goreng, ironis, ketika hasrat ingin tahu masyarakat terpuaskan, pihak Istana Buckingham justru sibuk menipis berbagai cerita dan gosip murahan itu seperti “sampah”. Tapi, pers inggris tak peduli Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Kini putri Diana telah tiada. Ia sudah beristirahat dengan tenang dialam sana. Secara fisik, dia tak lagi dikejar-kejar pers. Tetapi aneka kisah tentang Diana, masih saja terus diungkap pers Inggris. Mantan orang-orang terdekatnya terus dicari, diwawancarai, dibayar mahal agar mau buka mulut, mengungkap berbagai tabir dan misteri penyebab kematian Putri Diana. Kata orang, pers Inggris memang kejam. Di Indonesia, apa saja yang dikatakan dan dilakukan bintang film, bintang sinetron, artis penyanyi, penari, pesinden, pembawa acara, pejabat, dan bahkan para koruptor sekalipun, selalu dikutip pers. Malah kini sejumlah tabloid mengkhususkan diri mengangkat kehidupan para artis, selebriti, dan orang-orang yang meramaikan sajian televisi, dari sinetron hingga acara kuis. Ucapan mereka dibuat judul mencolok. Dan kadang-kadang asosiatif, konotatif, imajinatif. Kehidupan para public figure, memang dijadikan ladang emas bagi pers dan media massa terutama televisi. Mereka menabur perkataan dan mengukuhkan perbuatan, sedangkan pers melaporkan dan menyebarluaskannya. Simbiosis mutualistis. Semuanya dikemas lewat sajian acara panduan informasi dan hiburan, information dan entertainment. Jadilah infortainment. Masyarakat kita sangat menyukai acara-acara ringan semacam ini.
7. Ketertarikan manusiawi (human interest)
News in interesting. Kadang-kadang sesuatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang, sekelompok orang, atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu masyarakat, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana kejiwaan, dan alam perasaannya. Peristiwa tersebut tidak mengguncangkan, tidak mendorong aparat keamanan siap-siaga atau segera merapatkan barisan, dan tak menimbulkan perubahan pada agenda sosial-ekonomi masyarakat. Hanya karena naluri, nurani, dan suasana hati kita merasa terusik, maka peristiwa itu tetap mengandung nilai berita. Para praktisi jurnalistik mengelompokkan kisah-kisah human-interest kedalam berita ringan, berita lunak (soft news).
Cerita human interest, lebih banyak mengaduk-aduk perasaan daripada mengundang pemikiran. Aspek kewajiban kita, emosi kita, empati kita, seperti dikuras abis-abisan. Dosen teori komunikatif menyebutkan human interest hanya menimbulkan efek afektif. Ia tidak melahirkan efek kognitif. Sebuah anekdot yang disampaikan presiden ketika membuka penatartan, humor yang disampaika mubalig terkemuka seperti Zainuddin MZ dan KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam tabligh akbar di stadion sepak bola, atau kisah sedih menyayat hati mengenai seorang bocah yang tertimbun longsor tetapi masih hidup padahal sudah empat hari dinyatakan hilang senantiasa mengundang ketertarikan manusiawi.
Apa saja yang dinilai menundang minat insani, menimbulkan ketertarikan manusiawi, mengambangkan hasrat dan naluri ingin tahu, dapat di golongkan kedalam cerita human interest, karena dianggap menarik dan penting, maka hampir tak satupun surat kabar, majalah, atau tabloid di Indonesia yang tidak memberi tempat khusus pada berita-berita human-interest. Majalah Tempo membakukannya dalam rubrik Pokok dan Tokoh, harian pagi Kompas menempatkannya dalam rubrik Nama dan Peristiwa, Harian umum Pikiran Rakyat menampilkannya dalam rubrik Tunggu Dulu, atau harian pagi Bandung Post menyajikannya dalam rubrik Apa, Siapa, Mengapa.
8. Kejutan (surprising)
News is surprising. Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, diluar dugaan, tidak direncanakan, di luar perhitungan, tidak direncanakan, diluar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. Petenis Yayuk Basuki membuat kejutan ketika mengalahkan Gabriela Sabatini pada pertandingan eksibisi di Jakarta, September 1994. George Foreman, dalam usia gaek, 46 tahun mengejutkan dunia dengan merebut kembali sabuk juara kelas berat versi IBF dan WBA dari genggaman petinju yang layak jadi anaknya, Michael Moore,23 tahun, di Las Vegas, Nevada, AS, 6 November 1994.
Kejutan bisa menunjukan pada ucapan dan perbuatan manusia. Bisa juga menyangkut binatang dan perubahan yang terjadi pada lingkungan alam, benda-benda mati. Semuanya bisa mengundang dan menciptakan informasi serta tindakan yang mengejutkan, mengguncang dunia, seakan langit akan runtuh, bukit akan terbelah, dan laut akan musnah.
Tiap orang menyukai kejutan, asal bersifat menyenangkan. Orang akan menolak kejutan, jika menyangkut hal-hal yang tidak menyenangkan atau bahkan dibenci. Berita tentang seorang gadis, artis yang membenci seorang pria pengusaha, lalu tiba-tiba menikah dengan dengan pria tersebut, merupakan berita yang bersifat menyenangkan. Kakek yang shaleh tiba-tiba bunuh diri, juga mengejutkan. Namun, merepotkan. Nilai berita kejutan, ditentukan oleh subjek pelaku. Situasi saat itu, peristiwa sebelumnya, bidang perhatian, pengetahuan serta pengalaman orang-orang atau masyarakat di sekitarnya.
9. Seks (sex)
News is sex. Berita adalah seks. Seks adalah berita. Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Perempuan identik dengan seks. Dua sisi mata uang yang tak terpisah, selalu menyatu, tak ada berita tanpa perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan tanpa berita. Di berbagai belahan jiwa, perempuan dengan segala aktivitasnya selalu layak muat, layak siar, layak tayang.
Segala macam berita tentang perempuan. Tentang seks selalu banyak peminatnya. Selalu dinantidan bahkan dicari. Seks bisa menunjukan pada keindahan anatomi perempuan. Seks bisa menyentuh masalah poligami. Seks begitu akrab dengan dunia perselingkuhan para petinggi negara hingga selebriti, dari Bill Clinton hingga play boy kampung kelas teri. Seks bisa menyeruak jauh kesisi terdalam dari setiap pasangan suami istri dan bahkan setiap pasangan tanpa ikatan pernikahan (samen leven). Seks tampil begitu seronok lewat perilaku menyimpang remaja dalam berbagai kasus di kota-kota besar, dari soal keperawanan sampai kemasalah hamil diluar nikah, perkosaan, bunuh diri. Dalam hal-hal khusus, seks juga kerap disandingkan dengan kekuasaan. Seks sumber bencana bagi kedudukan dan jabatan seseorang. Dengar saja petuah para bijak bestari: hati-hatilah dengan tiga godaan terbesar didunia: harta, tahta, dan wanita.
Para pakar jurnalistik teori: media massa tanpa seks dalam segala dimensi dan manifestasinya, sama saja dengan bulan tanpa bintang, pohon tanpa daun, kolam tanpa ikan, atau sungai tanpa air. Sesuatu yang mustahil. Teori ini ternyata menimbulkan dampak luar biasa dengan menjamurnya penerbitan pers yang secara khusus mengangkat berbagai isu tentang seks, gender, kehidupan kaum perempuan dengan segala naluri, kebutuhan, keinginan, dan ambisinya terhadap lawan jenis, hal-hal psikologis, bisnis, atau bahkan politis. Meskipun terdapat perbedaan istilah dan penekanan di antara para ahli komunikasi dan media massa, umumnya kesebelas nilai berita tersebut berlaku universal. Berlaku diseluruh dunia. Kriteria umum nilai berita ini, bisa disebut menjadi rukun iman para reporter dan editor didalam dunia jurnalistik yang digelutinya. Belum ada teori terbaru yang bisa menggugurkan sebelas dogma para jurnalis itu. Perbedaan pendapat muncul dan tidak jarang meruncing. Ketika salah satu atau beberapa nilai berita tadi di eksploitasi dengan mengabaikan etika, hukum, dan tata nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat atau bangsa.
Materi lanjutan: Syarat Penentu Nilai Berita
Materi lanjutan: Syarat Penentu Nilai Berita
wah lengkap sekali penjelasannya, namun terkadang untuk saat ini banyak digunakan untuk alat politik, sehingga berita menjadi tidak relevan
ReplyDeleteYes, junjung nilai berita, fakta, biar makin puas kerjanya
ReplyDeletesalam
gabrilla
Mantap ni sharingnya :D
DeletePekerjaan yang mulia, terlebih jika menyebar berita fakta, terima kasih banyak.
ReplyDeleteSalam,
Shera.
Hehehe kok gak muncul di kolom komentar ya, baru kebaca. Terima kasih cara menurunkan berat badan.
ReplyDelete