Menulis antara Media Massa dan Media Sosial


Cukup sulit mengubah gaya selingkung dalam menulis dari artikel ke feature wisata. Begitu juga cukup sulit saat harus berpindah gaya dari menulis artikel media massa dan untuk blogging. Walaupun bisa saja disamaratakan. Hanya saja karena blog sifatnya lebih personal, tuntutan itu tidak bisa diindahkan.

Pada sisi lain, biasanya menulis artikel-artikel reflektif tentang komunikasi dan media, namun sejak beberapa bulan terakhir belajar untuk mengaktifkan blog dengan menulis isu-isu wisata dan perjalanan. Alhasil selama 3 bulan tersebut berhasil menulis sebanyak 27-an artikel yang sebagiannya cukup banyak tulisan wisata.

Hasilnya tidak mengecewakan, setelah lama absen dari pemuatan artikel di Pikiran Rakyat, kemarin (03/1/2016) menjadi pembuka untuk menyemangati diri agar tetap menulis dan mengirimkan ke media massa walaupun dengan isu yang jauh berbeda dari kajian komunikasi dan media dan dengan nama khusus media sosial. 

Pada bulan November juga mendapatkan ganjaran dengan artikel terbaik dengan judul "Pesona Talaga Bodas" di social Citizen Journalism Plimbi.com. Sebagai newbie tetep ini jadi bagian dari proses pembelajaran dalam menulis. Bagaimanapun, sebanyak apapun artikel di koran, jurnal, jika masih belum memiliki karya utuh berupa buku sepertinya tidak pas mengaku penulis. Begitu juga jika hanya memiliki buku bunga rampai, masih kurang sempurna menjadikan diri sebagai penulis.

Tahun 2014-2015 menjadi tahun paceklik dalam menulis, entah sepertinya tidak fokus, hanya satu dua saja menulis, dan hitungan dalam satu tahun sekali saja dimuat di media massa, sisanya dala bentuk jurnal. Harus diakui terlalu tersedot oleh hal-hal yang sia-sia, jadinya terlalu terlena dengan hal-hal yang pragmatis dan realistis. Sementara menulis bukan persoalan pragmatis tetapi bagaimana pergumulan pikiran ini harus tersusun rapi hingga menjadi gagasan yang bermanfaat untuk orang lain.

Tiga bulan terakhir menjelang pergantian tahun, saya cukup asyik berjejaring melalui media sosial, khususnya blog, walaupun sebetulnya ngeblog sudah dimulai tahun 2006 dan berjejaring juga sejak 2009. Namun baru kerasa setahun terakhir melalui #BloggerBDG dan tiga bulan terakhir menjelang pergantian tahun  menemukan team yang sebetulnya sudah diimpikan sejak lama untuk membangun usaha dalam bidang publikasi (media). 

Masuk pergantian tahun 2016, setelah mencoba seminggu membuat diri teratur, semoga ide-ide yang selalu terserak ini bisa diwadahi dalam gagasan yang lebih elegan dan prestisius. Bukan hanya blogging yang sudah menjadi dunia tersendiri untuk menjalin jejaring dan silaturahmi. Juga memiliki media sendiri yang dibangun tidak secara personal namun team sehingga menjadi bagian dari usaha media yang membanggakan.

Media sosial Yes, Media Massa Kudu! #ItuAjaSih










3 comments for "Menulis antara Media Massa dan Media Sosial"

  1. wilujeng tepang di dunia maya, abah...
    www.gurumuda

    ReplyDelete
  2. wilujeng tepang di dunia maya, abah...
    www.gurumuda.web.id

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sami-sami Kang Yusron,,,wilujeng, salam pangwanoh ti sumkuring!

      Delete

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...