Megamind: Ide Kriminal menjadi Pahlawan

Ada satu pepatah dalam masyarakat organisasi, jika satu organisasi itu ingin kuat maka ciptakanlah konflik, karena dengan konflik tersebut, ia terbiasa menghadapi dan mencari solusi dari masalah tersebut. Pemimpin/ organisasi yang mampu memenej konflik akan menjadi orang yang kuat dan keluar sebagai pemenang. Saya pun teringat pepatah lama dari para filsuf, bagi seorang yang ingin mencapai kebahagiaan sejati, ia harus merasakan sedih, gelisah, tertekan dan perasaan-perasaan tidak senang lainnya. Seperti diajarkan dalam beberapa agama bahwa untuk mencapi bahagia seorang harus melalui jalan derita.

Tampaknya hal tersebut menjadi ide bagi ‘Megamind’, sebuah film animasi yang menggambarkan sorang anak pendiam yang tak pernah menjadi perhatian lalu menjadi orang yang paling jahat di antara yang jahat.

Ia dikirim bersama satu orang lainnya (Metro Man) yang ditakdirkan untuk menjadi pahlawan di Bumi. Sejak kecil Megamind karena tidak memiliki keahlian fisik, selalu menggunakan akalpikirannya untuk membuat kagum orang, namun hal tersebut selalu ditutup oleh kemampuan fisik Metroman; mengangkat beban, terbang, menolong sehingga Metroman selalu menjadi pahlawan dan dambaan.

Megamind bertekad menjadi orang yang paling Jahat. Kejahatannya tersebut berakhir di penjara. Namun sebagai seorang yang jenius, Megamind selalu mendapat ide agar dapat menjadi Jahat dari yang Jahat. Dengan bantuan partnernya (Ikat Robot) ia dapat bebas dengan cara licik (kabur) dengan tipu muslihatnya.
Megamind dapat mengalahkan Metro Man dengan menjadikan umpan seorang reporter cantik, Metroman pun digambarkan mati (walaupun sebenarnya ia menyepi).

Sebagai penjahat yang paling jenius, ‘kematian’ Metroman membuat Megamind tidak memiliki lawan tanding, ia pun berfikir bagaimana menciptakan lawan tangguh. Dari sinilah alur cerita mulai bekerja. Megamind menciptakan bakteri yang dapat membuat orang begitu kuat. Ia mencari calon korbannya. Karena kecelakaan kecil, bakteri tanpa sengaja terinjeksi kepada seorang cameramen ‘bodoh’. Kecelakaan tersebut, membuat Megamind bergairah kembali menjadi seorang Penjahat yang tidak akan pernah tertandingi.

Berbekal Arloji pengubah identitas, ia menyamar menjadi orang yang benci terhadap Megamind-dirinya sendiri. Ia banyak berhubungan dengan sang Reporter cantik. Keseringan berkomunikasi membuat ia jatuh cinta. Namun pada sisi lain, ia telah menciptakan lawan yang ia dorong untuk mendekati sang reporter. Konflik pun dimulai antara kepentingan cintanya dan kepentingan untuk menjadi Penjahat tak tertandingi.
Dalam perjalanan jatuh cintanya, Megamind terbuka kedokanya karena tanpa sengaja saat ia bermesraan dengan Sang Reporter, ia memutar Jam tangannya, terbukalah kedoknya sebagai Megamind.

Di tengah kegalauan tersebut, ia pun diketahui mendekati Si Cantik oleh Metroman Gadungan. Berseterulah keduanya memperebutkan pujaan hati. Sang Cameramen yang berubah menjadi Jahat karena Bakteri buatan Megamind ternyata memiliki kekuatan luar biasa, pada sisi lain Megamind karena rasa cintanya, berubahlah menjadi orang yang baik, hingga di akhir pertarungannya, Megamind menjadi pahlawan Baru bagi Metro City menggantikan Metroman.

Menonton film ini serasa membayangkan kelakukan Amerika Serikat yang mencoba menjadi Pahlawan bagi semua Bangsa di Dunia. Dengan kekuatan militer dan ekonominya, Amerika serikta tak sungkan memberikan berbagai bantuan dan fasilitas terhadap Negara yang dikehendakinya. Namun dibalik itu semua, ada maksud tertentu untuk menyebarkan ideologinya yang kini hampir menjadi ideology di seluruh Dunia; Demokrasi, HAM, Kapitalism, Kebebasan, Konsumerism, Hedonism dll.

Ia pun seringkali muncul bak Pahlawan di tengah penderitaan Rakyat bangsa yang dijajahnya, ia seperti ‘Robinhood’ yang ‘merampok’ kebebasan orang dan bangsa untuk dikuasainya kemudian. Melalui kegiatan-kegiatan berbagai penyerangan yang dilakukan oleh Amerika, ia seolah-olah Pahlawan sungguhan yang berjasa terhadap sebuah bangsa, namun pada kenyataannnya adalah sebaliknya. Ia melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan untuk kemudian menjadi Pahlawan. Persis seperti Megamind.

Film ini diproduksi DreamWorks Animation dan Red Jam Productions. Pengisi suaranya antara lain Will Ferrell, Tina Fey, Jonah Hill, David Cross, Brad Pitt dan Ben Stiller. Disutradarai Tom McGrath.

2 comments for "Megamind: Ide Kriminal menjadi Pahlawan"

Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...