Mencicipi Istana Bogor
Istana, dokpri
Kota Bogor hampir serupa dengan beberapa tempat di Kota Bandung, memiliki asset pepohonan yang telah berumur ratusan tahun. Di Bandung, beberapa pepohonan telah terkena hukum kekuasaan jalan raya. Ia di pangkas, jalan diperlebar, namun tetap saja menyisakan kemacetan.
Di pinggir-pinggir jalan pohon menjulang, telah berjanggut pula, menunjukkan umurnya yang telah tua. Ia mencakar jalan, mencekram trotoar, dan menendang langit kota. Indah memang. Bagi pendatang yang berasal dari daerah pantai atau Timur, Bogor
menyisakan kesejukan, barang langka yang tak pernah ditemukan. Namun bagi pendatang yang berasal dari daerah tinggi setengah kota seperti Bandung, barang asing kesejukan Bogor sudah menghilang bersama arus pemanasan Global. Setidaknya itulah yang saya rasakan.
Beberapa tahun lalu, hampir sebulan sekali mengunjungi daerah ekalokasari, hanya itu. Kini ditakdirkan bertemu Istana walikota yang bersebalahan dengan Kebun Raya Bogor dan tentu saja Istana Bogor.
Saya juga ditakdirkan untuk mencicipi Istana Kepresidenan Bogor. Setelah dijamu pihak walikota. Keesokan hari menjelang pukul 09.00, diundang untuk menghadiri forum yang bertempat di dalam komplek istana.
Beruntung, karena dapat mencicipi, walaupun dengan udara yang sudah tidak asing lagi; panas bin gerah. Cengkraman akar pepohonan, tendangan dedaunannya tak mampu mengusir panas.
Berbekal kamera hape klasik 2 MP, akhirnya bisa ambil gambar sekitar Istana;
Hamparan rumput bak karpet di depan Istana
Istana dari dekat. Dokpri
Pepohonan Tua, mencakar bumi, menendang langit
Karpet-karpet Indah alami, bisa buat tiduran lho he..he..
Tempat keluarnya Pak Wapres, saat akan memberikan sambutan
Phon-pohon tua yang sudah berjenggot panjang
Putri Seksi Penunggu Istana dan Pohon Tua
Posting Komentar untuk "Mencicipi Istana Bogor"
Terima kasih telah berkunjung, tunggu kunjungan balik saya ya...